Kamis, 25 April 24

Soal Revisi UU KPK, Ridwan Kamil: Pemerintah Harus Dengarkan Aspirasi Publik

Soal Revisi UU KPK, Ridwan Kamil: Pemerintah Harus Dengarkan Aspirasi Publik
* Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Bandung, Obsessionnews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus memantau pergerakan aksi mahasiswa yang dilakukan di berbagai daerah. Ia meminta pemerintah pusat bisa mendegarkan suara mahasiswa atau kelompok masyarakat yang menolak revisi Undang-Undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

Baca juga:

KPK Tangkap Tiga Direksi Perum Perindo

Dari Aktivis, Imam Nahrawi Masuk Kabinet Hingga Terjungkal di Tangan KPK

Revisi UU KPK

 

“Kita sangat memahami aspirasi dan dinamika yang hadir dan beredar. Karena banyak hal-hal yang perlu dialog sebelumnya, mungkin ruang dialog itu tak maksimal sudah keburu ada keputusan. Jadi menurut saya perbanyak kembalikan ke dialog khususnya dari pemerintah pusat yang mengambil keputusan,” ucap Emil di Bandung, Selasa (24/9/2019).

Meski tak menyampaikan sikap secara jelas soal revisi UU KPK. Namun, ia menilai setiap keputusan harus diambil dengan cara arif dan bijaksana dengan cara mendengarkan aspirasi publik. Bukan diputuskan secara sepihak.

“Saya kira, saya belum membahas terlalu mendalam. Tapi poin saya yang penting pengambil keputusan melihat dengan arif dan bijaksana, kalau publkmelakukan demo artinya ada aspirasi yang mungkin tidak sampai, mohon mendingan telat tapi terakomodir,” paparnya.

Emil pun mengimbau kepada para demonstran khususnya dari kalangan mahasiswa untuk tetap menjaga kondusivitas. Tidak terpengaruh oleh kelompok tertentu yang sengaja ingin memanfaatkan demi kepentingan pribadi atau kelompoknya.

“Unjuk rasa itu diperbolehkan secara aturan tapi catatannya dua, kalau waktunya sudah berakhir, mohon tertib membubarkan diri itu jam 18.00 WIB. Sampaikan dengan cara yang baik karena kita manusia komunikasi, tinggal disampaikan saja kan begitu. Nanti dicari cara-cara yang baik,” tuturnya.

Ia pun turut prihatin atas adanya korban luka dalam aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di Gedung DPRD Jawa Barat pada Senin (23/9/2019) malam.

“Saya turut prihatin atas adanya korban-korban karena dinamika. Mudah-mudahan bisa pulih lagi, simpati dari saya dan mari kita sama-sama instropeksi tidak ada hal-hal yang tidak bisa didiskusikan,” jelasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.