Jumat, 26 April 24

Siapkan SDM Kompeten, Kemenperin Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Morowali

Siapkan SDM Kompeten, Kemenperin Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Morowali
* Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, Sulawesi Tengah, dalam rangka mewujudkan program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi Industri. (Foto: Kemenperin)

Jakarta, obsessionnews.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, Sulawesi Tengah, dalam rangka mewujudkan program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi Industri. Langkah strategis ini bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan berdaya saing.

 

Baca juga:

Kemenperin: Industri Kemasan Produk Berperan Dukung Ekosistem Halal

Kemenperin Fokus Penguatan Mitra dan Program e-Smart IKM

 

 

“Kami telah melaksanakan penandatanganan MoU terkait Penyelenggaraan dan Pengembangan Program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi Industri antara BPSDMI Kemenperin dengan Pemkab Morowali,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan di Jakarta dalam keterangan resminya, Minggu (9/1/2022).

Arus menjelaskan, Program Setara D1 tersebut berbasis kompetensi di bidang pengolahan logam dengan menyesuaikan kebutuhan sejumlah industri di Morowali.

“Jumlah kebutuhan SDM industri per tahun telah tembus di angka 682.000 orang, sedangkan jumlah rata-rata kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Morowali mencapai 40.000 orang per tahun,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya siap untuk terus mendukung pengembangan industri di Morowali, seperti yang sudah dilakukan selama ini melalui Politeknik Industri Logam Morowali yang telah menghasilkan lulusan kompeten untuk pemenuhan SDM industri di Morowali.

“Penyelenggaraan Program Setara D1 ini melibatkan unit pendidikan di lingkungan Kemenperin, yakni Politeknik Industri Logam Morowali, salah satu yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Morowali,” imbuhnya.

Melalui Program Setara D1 ini Kemenperin dan Pemkab Morowali ingin meningkatkan potensi pengembangan industri pengolahan logam di Morowali. Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah dalam menjalankan kebijakan hilirisasi industri, khususnya untuk meningkatkan nilai tambah minerba yang ada di dalam negeri.

Kemenperin mencatat hilirisasi industri telah berjalan di berbagai sektor, antara lain pertambangan. Contohnya di Kawasan Industri Morowali yang sudah berhasil melakukan hilirisasi terhadap nickel ore menjadi stainless steel. Sebagai gambaran, harga nickel ore kalau dijual hanya sekitar USD40-60, sedangkan ketika sudah menjadi stainless steel harganya bisa di atas USD2000.

Sementara itu nilai ekspor produk dari Kawasan Industri Morowali sudah mampu menembus USD4 miliar, baik itu pengapalan produk hot rolled coil maupun cold rolled coil ke Amerika Serikat dan China. Kontribusi Kawasan Industri Morowali juga diperlihatkan dari capaian investasi yang signfikan, lebih dari USD5 miliar dan jumlah penyerapan tenaga kerja melampaui 30 ribu orang.

Bupati Morowali Taslim mengatakan, kerja sama dengan Kemenperin ini ditujukan sebagai upaya untuk pengembangan potensi daerah Kabupaten Morowali secara menyeluruh, salah satunya adalah sektor pengolahan logam. Pemkab Morowali berkeinginan pula untuk mengembangan Sentra IKM untuk tekstil dan pengolahan ikan roa.

“Ke depan kerja sama yang dilakukan tidak hanya untuk penyediaan industri logam saja, tetapi juga pengembangan sentra IKM di bidang garmen dan program-program pengembangan SDM industri lainnya,” ujar Taslim.

Kerja sama ini menjadi bukti nyata bahwa BPSDMI Kemenperin terus bersinergi dan berkomitmen dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah untuk mengembangkan pendidikan vokasi industri guna menghasilkan SDM industri kompeten sehingga dapat memenuhi kebutuhan SDM industri, serta terus mendorong potensi daerah guna meningkatkan daya saing SDM industri nasional. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.