Pameran internasional poster bertema “Genosida di Myanmar” yang memajang karya poster seniman grafis dari Iran dan berbagai negara dunia dibuka mulai hari Selasa (10/10/2017).
Karya seniman grafis Indonesia ikut serta dalam pameran internasional poster solidaritas terhadap penderitaan Muslim Rohingya di Myanmar.
Selain itu, poster karya seniman grafis dari Malaysia, AS, Cina, Belanda, Suriah, Austria, Italia, Brazil, Serbia, Portugal, Polandia, Aljazair, Palestina dan Mesir juga hadir dalam pameran internasional tentang genosida (pembantaian/pemusnahan) muslim etnis Rohingya di Myanmar itu.
Pameran internasional poster dukungan terhadap Rohingya Myanmar ini berlangsung sejak 10 hingga 28 Oktober 2017.
Serangan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, yang terletak di wilayah barat negara ini, menyebabkan ribuan orang tewas dan cidera, serta lebih dari 500 ribu orang lainnya mengungsi untuk menyelamatkan diri. (ParsToday)
Baca Juga:
- Muslim Rohingya Dibantai, Suu Kyi Masih Saja Menipu!
- Tragedi di Myanmar, Genosida Terorganisir terhadap Umat Islam
- Kampret! Mendagri India Usir Muslim Rohingya
- Pembantaian Muslim Myanmar, Contoh Nyata Genosida
- Pengungsi Rohingya Sebut Omongan Suu Kyi Penipuan!
- Serangan atas Muslim Berlanjut, Komandan Militer Myanmar Biadab!
- Forjim Bongkar Penyesatan Opini Kaum Liberal tentang Konflik Rohingya
- Militer Myanmar Sengaja Bakar Desa-desa Muslim Rohingya
- Myanmar Tidak Ijinkan IRC Mengkases Muslim Rohingya
- UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian 200 Ribu Anak Rohingya
- Negara-negara Islam Harus ‘Boikot’ Myanmar !!
- Bungkam, Aung San Suu Kyi Dikecam 5 Peraih Nobel Perdamaian
- Militer Myanmar Mulai Serang Masjid-masjid di Rakhine
- Pokok-pokok Pikiran Majelis Nasional KAHMI tentang Masalah Rohingya
- Forum Parlemen Dunia Kutuk Genosida Rohingya, India Marah
- Media Myanmar Sebarkan Berita Bohong Soal Rohingya
- The Telegraph: Militer Myanmar Bantai Muslim
- Tentara Myanmar Tembaki Ratusan Muslim Rohingya, Perempuan dan Anak-anak
- Pengacara Muslim Myanmar Tewas Diteror