Senin, 6 Mei 24

Sektor Animasi, Komik dan Gim Berpotensi Besar Dorong Peningkatan Ekspor Jasa

Sektor Animasi, Komik dan Gim Berpotensi Besar Dorong Peningkatan Ekspor Jasa
* Bumilangit Entertainment di TEI 2023. (Foto: Instagram Resmi Bumilangit Entertainment)

Obsessionnews.com – Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 saat ini sudah memasuki hari ketiga penyelenggarannya. Selain berisi pameran perdagangan, di acara ini turut diadakan seminar-seminar mengenai perdagangan di berbagai sektor, salah satunya pada sektor Animasi, Komik dan Gim (ACG).

Pada seminar yang dilangsungkan, Kamis (19/10/2023), di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten tersebut, disampaikan bahwa saat ini ACG merupakan salah satu subsector ekonomi kreatif yang menjadi alternatif sumber pendapatan negara dari luar negeri.

Baca juga: Kemendag Optimis TEI 2023 Capai Target 11 Miliar Dolar AS

Hadir narasumber, Vice President Licensing & Merchandising Bumilangit Entertainment, yang tak lain adalah perusahan hiburan dari sejumlah film, komik asli Indonesia. Tidak sendirian, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) Eka Chandra turut serta menyampaikan potensi subsektor animasi menembus pasar global.

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Miftah Farid menyampaikan, potensi yang cukup besar dari sektor ACG dalam menggerakan ekonomi nasional khususnya dalam mendorong peningkatan ekspor jasa.

“Ketiga subsektor industri kreatif tersebut dapat berjalan secara bersama-sama sehingga dapat memberikan kontribusi dalam suatu ekosistem yang saling terkait dimana hilir yang akan kita capai adalah terciptanya produk kekayaan intelektual (intellectual property/IP) lokal yang bisa mendunia,” Jelas Miftah dikutip Obsessionnews dari siaran pers, Jumat (20/10).

Baca juga: Mendag Bangga! TEI 2021 Berhasil Bukukan Transaksi USD 6,06 Miliar

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI), pada kuartal ketiga 2020, industri animasi Indonesia telah membukukan pendapatan kotor sebesar Rp510,55 miliar. Pada tahun yang sama, sebanyak 120 studio animasi Indonesia mencatatkan ekspor yang mencapai sekitar USD 70 juta ke lima negara tujuan utama yaitu Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Korea Selatan. Pada periode 2015–2019 sektor animasi Indonesia bahkan tumbuh sebesar 153 persen dengan rata-rata pertumbuhan 26 persen per tahun.

Untuk subsektor gim, berdasarkan data dari riset New Zoo pada 2022, nilai ekonomi gim global mencapai USD 196,8 miliar dengan pertumbuhan sebesar 2,1 persen year on year (YoY) dan diperkirakan meningkat menjadi USD 2,5 miliar pada 2025.

Sementara itu, pihak Kemendag melalui Miftah Farid berharap, melalui seminar ini dapat membuka wawasan dan meningkatkan pemahaman dari para pemilik produk/layanan BUMN dan eksportir Indonesia untuk dapat menggunakan IP lokal pada produk atau layanannya. (Arfi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.