Sabtu, 20 April 24

Sangat Penting Jaga Kerukunan, Wamenag Harap Pemda Berdayakan FKUB

Sangat Penting Jaga Kerukunan, Wamenag Harap Pemda Berdayakan FKUB
* Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi. (Foto: Kemenag)

Larantuka, Obsessionnews.com
Peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga kerukunan sangat penting. Oleh karena itu diharapkan pemerintah daerah (pemda) dapat memberdayakan FKUB di daerahnya masing-masing.

 

Baca juga:

Menteri Fachrul Bangga dengan Kerukunan yang Terbangun di Papua

Menag Akan Sosialisasikan Program Kita Cinta Papua

 

Harapan tersebut disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi saat bertemu Forkompimda dan FKUB Kabupaten Flores Timur di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (23/10/2020).

Dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas Kementerian Agama (Kemenag), Minggu (25/10), dalam kesempatan itu Wamenag menegaskan, FKUB berperan sebagai mediator dan katalisator pada setiap konflik yang terjadi di suatu daerah.

“Peran tokoh agama yang tergabung dalam FKUB itu sangat penting dalam menekan setiap konflik yang terjadi di daerah. Terlebih konflik yang berhubungan dengan masalah keagamaan,” jelas Wamenag.

Kemenag, lanjutnya, menaruh harapan agar FKUB di setiap kabupaten/kota diberdayakan. Salah satunya dengan memberi dukungan anggaran yang memadai untuk pelaksanaan tugas, fungsi, dan perannya.

Zainut menuturkan, Kemenag selama ini telah mengalokasikan anggaran operasional FKUB untuk tugas merawat kerukunan umat. Setiap FKUB di kabupaten/kota mendapat anggaran sebesar Rp 40 juta sampai Rp 50 juta.

“Anggaran tersebut tentu masih sangat minim. Sehingga pemerintah daerah diharapkan juga mempunyai perhatian lebih bagi FKUB dengan menyiapkan anggaran yang secukupnya,” ujarnya.

Dia mengapresiasi kiprah FKUB yang terus berupaya merawat kerukunan umat, serta meminimalisir setiap potensi konflik di daerahnya. Salah satunya yang dilakukan oleh tokoh agama yang tergabung dalam FKUB Kabupaten Flores Timur.

“Tokoh agama di daerah sangat diharapkan dapat  terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti kerukunan dan kedamaian. Sebab masyarakat kita umumnya mau mendengar pesan para tokoh,” ucap Zainut.

Sebelumnya Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hajon menjelaskan kondisi kerukunan di Kabupaten Flores Timur yang terawat dengan  baik. Menurutnya, itu  didasari kentalnya budaya saling menghargai masyarakat Flores Timur. Ia bahkan yakin Flores Timur adalah laboratorium kerukunan di NTT.

Hadir juga dalam pertemuan ini anggota Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A Umar, Kakanwil Kementerian Agama NTT, Sarman Marselinus, bersama jajarannya.

Selain bertemu Forkopimda dan FKUB, selama di NTT, Wamenag juga meresmikan Gedung Workshop MAN 2 Flores Timur di Lamakera, meletakkan batu pertama pembangunan gedung asrama MAN 2 Flores Timur, serta meletakkan batu pertama pembangunan jembatan penghubung desa Tanawerang Solor Timur dan MAN 2 Flores Timur sebagai akses ke luar masuk di kompleks bukit peradaban Lamakera. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.