Sambut Paus Fransiskus, Jokowi Ingin Bahas Perdamaian Dunia

Sambut Paus Fransiskus, Jokowi Ingin Bahas Perdamaian Dunia
* Paus Fransiskus. (Instagram)

Obsessionnews.com – Presiden Jokowi berharap lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 bisa dimanfaatkan untuk membahas isu global. Khususnya berkaitan dengan perdamaian dunia.

Pemimpin Vatikan sekaligus umat Katolik dunia bakal melakukan kunjungan kenegaraan dalam rangka perjalanan apostolik di Indonesia. Jokowi ingin membahas isu Gaza, Palestina dan konflik Rusia-Ukraina serta isu lainnya bersama Bapa Suci.

Baca juga: Jokowi Dampingi Paus Fransiskus Selama Kunjungan di Indonesia

“Yang berkaitan utamanya dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau,” kata Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Tasikmalaya, Jabar, Kamis (29/8).

Jokowi berharap pembahasan bersama Paus Fransiskus bisa berkontribusi pada perdamaian dunia. Tidak hanya isu Gaza dan Ukraina tetapi konflik-konflik lainnya juga perlu dibahas.

“Agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, baik yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik sedang, kecil, lainnya, yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan,” tuturnya.

Baca juga: Kunjungi Vatikan, Menag Yaqut akan Undang Paus Fransiskus ke Indonesia

Kepala Negara juga menyatakan harapannya untuk bisa mendampingi Paus Fransiskus selama berkunjung di Indonesia. Paus diagendakan menghadiri dialog antar agama di Masjid Istiqlal dan mengadakan misa akbar di GBK.

“Ya, sedapat mungkin saya akan bersama beliau,” kata dia.

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto Bunjamin mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk membawa misi kemanusiaan dan misi persaudaraan.

Baca juga: Bertemu Paus Fransiskus, Quraish Shihab Sampaikan Pesan Ali bin Thalib

Dia berharap kunjungan Fransiskus ke Indonesia yang tertunda sejak 2020 akibat pandemi Covid-19, bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.

Sementara itu Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan Vatikan memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia.

“Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan,” kata Suharyo.

Dia juga mengatakan Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta yang berdiri berdampingan adalah simbol kehidupan harmonis di Indonesia. Suharyo menilai kunjungan Paus Fransiskus juga untuk menghargai dan mendorong agar persaudaraan untuk terus dirawat dan dikembangkan.

Dia mengatakan ada sekitar 60 uskup yang akan menyambut Paus Fransiskus, termasuk seorang uskup dari Australia dan 10 uskup dari negara-negara Asia. (Antara/Erwin)