Jumat, 26 April 24

Kunjungi Vatikan, Menag Yaqut akan Undang Paus Fransiskus ke Indonesia

Kunjungi Vatikan, Menag Yaqut akan Undang Paus Fransiskus ke Indonesia
* Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam acara di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vatikan, Selasa (7/6/2022), pukul 19.30 waktu setempat. (Foto: Humas Kemenag)

Obsessionnews.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertolak ke Vatikan pada Selasa (7/6/2022) dini hari. Ikut dalam rombongan adalah Plt. Dirjen Katolik Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, dan Staf Khusus Menag Abdul Qodir.

 

Baca juga:

Ini Pesan Menag Yaqut saat Lepas Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia

Menag Yaqut: Buya Syafii Menginspirasi Banyak Orang

 

 

Di hari pertama kedatangan Menag Yaqut menyapa warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Vatikan dan Roma. Di antara mereka adalah biarawati, pelajar, mahasiswa, serta para pekerja. Acara pertemuan ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vatikan, Selasa, pukul 19.30 waktu setempat. Pertemuan ini dibuka Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Laurentius Amrih Jinangkung. Hadir juga dalam pertemuan ini Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.

“Tujuan kunjungan kami ke Vatikan mengundang Paus Fransiskus untuk menyapa umat Katolik dan menyaksikan keragaman yang dimiliki Indonesia. Sebelum pandemi Paus berencana datang ke Indonesia tapi batal karena pandemi,” kata Menag dalam siaran pers, Rabu (8/6).

Gus Men, panggilan akrabnya, menjelaskan Kementerian Agama (Kemenag) telah mencanangkan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi. Pencanangan ini menjadi salah satu wujud komitmen kuat dari pemerintah untuk senantiasa merawat toleransi, baik toleransi sosial, agama, maupun politik. Hal itu menjadi modal sosial yang sangat penting untuk membangun bangsa.

Apalagi, lanjutnya, Indonesia akan menghadapi momentum politik pada tahun 2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama seluruh lapisan masyarakat untuk meminimalisasi potensi politisasi agama.

“Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer kehidupan keberagamaan yang rukun dan harmoni dalam keberagaman, serta masyarakatnya toleran dan saling menghargai perbedaan,” ujarnya.

Kemenag, lanjutnya, bertugas melayani umat dari semua agama. Tidak ada diskriminasi.

“Kita harus saling hormat-menghormati antarsesama pemeluk agama, serta saling menghormati mereka yang berbeda keyakinan,” tandasnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.