Sabtu, 27 April 24

RS dan Kamar Mayat Penuh Saat Hampir 300 Orang Tewas dan 1.000 Luka dalam Kecelakaan Kereta Api di India

RS dan Kamar Mayat Penuh Saat Hampir 300 Orang Tewas dan 1.000 Luka dalam Kecelakaan Kereta Api di India
* Kecelakaan tiga kereta api di India yang mengerikan. (CNA)

Manto Kumar sedang melakukan perjalanan dengan Coromandel Express bersama enam temannya ketika kompartemen kereta apinya mulai berguncang keras seperti gempa bumi.

“Tiba-tiba sesuatu menabrak kami. Beberapa gerbong berguling ke sisi lain,” kata pekerja restoran berusia 32 tahun itu kepada CNN dari sebuah rumah sakit di negara bagian Odisha timur India .

“Saya bangun dan membungkus kepala saya yang berdarah dengan baju saya. Kemudian saya mulai mencari teman-teman saya. Semua orang berteriak ‘selamatkan kami… selamatkan kami,” ucapnya seperti dikutip CNN.

Salah satu teman Kumar kehilangan kedua kakinya dalam kecelakaan itu dan dilarikan ke rumah sakit. Dia tidak selamat dari luka-lukanya.

Kisah mereka hanyalah salah satu dari ratusan kisah yang terungkap di seluruh negeri saat India menghadapi salah satu kecelakaan kereta terburuk yang pernah ada.

Setidaknya hampir 300 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka setelah Coromandel Express menabrak kereta barang yang diparkir, menghamburkan gerbong penumpang yang terbalik yang kemudian ditabrak oleh kereta Howrah Express yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah berlawanan.

Tiga hari kemudian keluarga masih berusaha menemukan orang yang mereka cintai, tumpukan mayat menunggu untuk diidentifikasi dan rumah sakit bekerja keras untuk merawat sejumlah besar penumpang yang terluka.

Kamar mayat di kota Balasore sebelumnya telah mencapai kapasitas penuh, mendorong pejabat untuk menempatkan beberapa jenazah di koridor sekolah dan taman bisnis untuk diidentifikasi oleh keluarga.

Bagi keluarga yang telah melakukan perjalanan ke kota, sangat ingin menemukan orang yang mereka cintai, penantian itu sangat traumatis.

“Saya sudah ke semua rumah sakit dan saya tidak menemukan apa-apa,” kata Laluti Devi, yang sedang mencari putranya yang berusia 22 tahun, kepada CNN, menambahkan dia sekarang akan melakukan perjalanan hampir empat jam ke selatan ke ibu kota negara bagian Bhubaneswar. , dalam upaya putus asa untuk melihat apakah dia dipindahkan ke kamar mayat di sana.

Banyak dari korban tewas tidak diklaim, dan pemerintah setempat sedang berjuang untuk mengatasi besarnya skala bencana. (CNN/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.