Kamis, 16 Mei 24

Ridwan Kamil Makan Siang Dengan Anak Dubes Inggris

Ridwan Kamil Makan Siang Dengan Anak Dubes Inggris

Bandung, Obsessionnews – Tepat dua tahun sebagai Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengisinya dengan makan siang bersama anak Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Rizwan Malik, Rektor Islamic Online University Bilal Phillips serta sejumlah wartawan di ruang Media Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana Bandung Rabu (16/9).

Menurut Ridwan Kamil, Dr Bilal merupakan pendakwah international. Dari dakwahnya itu banyak orang Amerika yang masuk Islam. Bilal juga memiliki Perguruan Tinggi Islam online yang sampai saat ini kurang lebih ada sekitar 25 ribu murid dari Amerika. “Di Inggris dia memiliki 20 ribu murid, sedangkan di Indonesia sebanyak 1500,” ujarnya

Dengan makin banyaknya murid yang bergabung di sekolahnya, Bilal membutuhkan penerjemah konten-konten kuliahnya ke Bahasa Indonesia.
“Jadi ke Bandung salah satu misinya mencari partner untuk membantu konsep Islamic Online University serta penerjemahnya,” ungkapnya.

emil 2 tahun2

Selain berbincang dengan Bilal, Ridwan Kamil juga berkesempatan untuk mengobrol dengan wartawan terkait dua tahun kepemimpinannya.

Ridwan Kamil bersama Mang Oded (Wakil Walikota) sudah bekerja keras ingin menunjukan banyak masalah yang ingin diselesaikan pada waktu yang secepatnya.

Emil sapaan akrab Ridwan Kamil berharap masyarakat dapat menilai bahwa dua tahun kepemimpinannnya ini, dirinya dan Mang Oded sudah memperlihatkan kemampuannya. “Mudah-mudahan ditahun berikutnya yang bagus dipertahankan yang kurang disempurnakan,” imbuhnya.

emil 2 tahun3

Selama dua tahun, Emil mengaku tidak menduga problem di Kota Bandung sangat banyak dengan tuntutan masyarakat yang meminta melebihi apa yang telah dijadwalkan.

Emil menjelaskan, bahwa perubahan itu butuh proses, karena ada sebagian pihak yang tidak melihat proses sebagai bagian dari pembangunan. Untuk masalah birokrasi sudah ada perubahan, namun hal-hal negatif masih saja ada. Maka dari itu, ditahun ketiga ia bisa mempersembahkan perubahan itu

“Mudah-mudah September 2016. Apa-apa yang dijanjikan lebih terasa. Semakin saya tahu penyakitnya, semakin saya senang mengambil tindakan,”tuturnya sambil menambahkan belum puas selama dua tahun ini. Karena masih ada program yang terkendala regulasi, biaya dan sistem. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.