Sabtu, 27 April 24

Riana Bismarak dan Koleksi Sepatunya

Riana Bismarak dan Koleksi Sepatunya
* Riana Bismarak. (Foto: Sutanto/Men's Obsession)

Ada ungkapan yang mengatakan sepatu bagus akan membawa kita ke tempat yang bagus. Mungkin karena alasan inilah, banyak perempuan yang rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah demi sepasang sepatu. Tak terkecuali Riana Bismarak. Baginya sepatu sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidupnya.

Wanita yang akrab disapa Ree itu mengaku jatuh cinta kepada sepatu lantaran tinggi badannya yang terbilang pas-pasan. “I have tried pakai sepatu yang flat, tapi begitu keluar rumah saya gak percaya diri. Akhirnya malah gak terpakai,” ujar founder belowcepek.com itu.

Namun Ree menggarisbawahi yang tak kalah penting adalah sepatu itu seperti magic , bisa membuat penampilan seseorang terlihat sempurna.

“Jadi gini, banyak orang bajunya sudah keren, tapi sepatunya salah, itu semuanya langsung jadi gak keren. Sebaliknya, walau dia hanya pakai celana jeans dan t-shirt saja, tapi dia pakai sepatu, dia akan terlihat lebih rapi dan gaya. Sepatu itu buat saya seperti itu,” ungkap wanita yang dijuluki Miss Panggung lantaran selalu memakai sepatu itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, sepatu sudah menjadi jiwanya. Sedari dulu, ia selalu diajarkan mendiang bapaknya kalau keluar rumah harus pakai sepatu. Sedangkan kalau pakai sandal itu kalau mau ke kamar kecil.

Nggak ada tuh ceritanya kalau saya keluar rumah itu pakai sandal jepit. Jadi sudah terbiasa. Pagi-pagi jam 5 kalau ada urusan, saya pakai sepatu dan muka saya sudah on dengan make up,” jelasnya.

Ree mengisahkan dulu saat gajinya masih kecil sekitar Rp600 ribu, ia membeli sepatu tidak melihat dari merknya, yang penting modelnya lucu.

“Saat dikenakan agak sakit, panas, dan gak nyaman,” kenangnya.

Seiring berjalannya waktu, kondisi keuangan Ree membaik, sehingga ia bisa membeli segala macam merk sepatu.

“Sepatu saya semakin lama, semakin banyak. Akhirnya saya mengoleksi sepatu,” kata Ree.

Hingga kini Ree telah memiliki ratusan sepatu yang ia simpan secara apik di Walking Closet yang ia buat khusus di kediamannya di bilangan Kemang Timur, Jakarta Selatan.

“Sampai orang bilang, Ree sepatunya awet ya? Ya, terang saja saya tiap hari ganti sepatu. Saya gak pernah repeating shoes. Jadi, kalau hari ini saya pakai sepatu ini, besok saya pakai sepatu yang beda. Setiap hari ganti terus,” ucapnya.

Dalam berburu sepatu, Ree tak segan untuk menyambangi luar negeri. Hal itu ia lakukan karena ukuran sepatu nomor 37 untuk dirinya itu pasaran. Sehingga kalau beli di dalam negeri sering kehabisan.

“Terkadang di luar harga sepatu itu lebih murah atau ada model sepatu yang gak masuk di Indonesia,” beber Ree.

Beragam sepatu branded telah menjadi koleksinya dengan harga jutaaan rupiah. Ia mengaku, tak sayang menggelontorkan uang sebesar itu karena alasan suka.

“Saya tuh soal sepatu gak pernah ada budget khusus. Kalau suka, saya beli. Saya punya banyak sepatu warna hitam, tapi kalau saya menemukan ada yang lucu, saya beli,” tandas Ree.

Dari sekian banyak koleksinya, sepatu merk Giuseppe Zanotti menjadi andalannya lantaran nyaman dipakai meski dibilang setinggi enggrang. Selain itu, Ree juga pakai Christian Louboutin. Charlotte Olympia juga menjadi koleksinya.

“Saya suka beberapa yang peep toe, tapi beberapa yang bukan peep toe di kaki saya sakit. Saya juga punya sepatu merk Charles David yang kalau lagi diskon harganya cuma Rp 500ribu-an, itu enak sepatunya. Kadang-kadang kalau cari yang lucu dan murah kaya Steve Madden dan Aldo. Hanya saja, Aldo, kalau sudah sudah sering dipakai hak nya seperti miring,” paparnya.

Sementara kalau produk lokal, Ree menyukai sepatu dari Las Vina Shoes karena desainnya yang catchy dan unik. “At least, dia punya heels dan desainnya banyak yang memakai tikar, tenun, selain itu di pakai di kaki enak. Dia juga sudah go international,” jelas Ree.

Karena koleksi yang sudah membludak dari hampir seluruh merk ternama, kini saat ia hendak membeli sepatu lebih melihat ke warna.

“Kalau dulu kan, karena sepatu saya masih sedikit lebih ke sepatu yang belum saya punya misalnya dari merk dan modelnya. Sekarang saya lagi mencari sepatu warna kuning yang suka, tapi belum ketemu,” ujar Ree.

Soal perawatan benda kesayangannya itu, Ree menjelaskan tidaklah ribet. Semua sepatunya ia simpan dan susun tidak di dalam box. Semuanya ia letakkan di luar agar terangin-angin.

“Jadi di walking closetsaya juga ada penghisap lembabnya juga,” terangnya.

Selain itu, karena setiap hari Ree memakai sepatu yang berbeda jadi awet.”Setelah saya pakai, saya bersihkan, kemudian saya kasih penyangga kertas atau kain di bagian cap toe (ujung sepatu) agar bentuknya tetap bagus,” ujarnya.

Ree tak menampik semahal apapun septum heels, tidak ada yang nyaman digunakan dalam waktu yang lama.

“Misalnya saya mengenakan sepatu 15 cm, saya jalan 4 jam ya capek, tapi karena suka ya gimana dong?” ucapnya.

Ke depan Ree berobsesi mempunyai line sepatu sendiri. Ia mengatakan jika ada pemilik pabrik sepatu dan mengajaknya bekerja sama ia akan menyambutnya dengan senang hati.

“Karena teman-teman saat melihat saya foto total look. Mereka bilang suka sepatu yang saya kenakan dan menyarankan saya untuk membuka line sepatu sendiri kan otomatis harga yang ditawarkan lebih terjangkau,” pungkasnya. (Giattri/Men’s Obsession)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.