Jumat, 26 April 24

Rezim Israel Tangkap 4.700 Orang Palestina

Rezim Israel Tangkap 4.700 Orang Palestina
* Penjara rezim Israel (Foto: Ist)

Lembaga Urusan Pengungsi Palestina mengumumkan bahwa telah terjadi penangkapan 4.700 orang Palestina oleh rezim zionis Istael pada tahun 2020.

Rezim Zionis Israel telah menangkap 4.700 warga Palestina pada tahun 2020, termasuk 550 anak dan 118 wanita.

Dari jumlah tersebut, sembilan anggota Dewan Legislatif Palestina dan 145 orang sakit dan penyandang disabilitas termasuk di antara mereka yang ditahan.

“Para tahanan Palestina berada dalam situasi kesehatan terparah pada tahun 2020 akibat kelalaian rezim Zionis, terutama dengan masuknya virus Corona ke dalam penjara-penjara,” kata pernyataan yang dikeluarkan lembaga urusan pengungsi Palestina.

Minta Perlindungan PBB
Perdana menteri Palestina pada Senin menyerukan perlindungan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari serangan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.

“Hal ini mengkhawatirkan bahwa agresi [pemukim] Yahudi terjadi di bawah pengawasan dan perlindungan tentara Israel,” kata PM Palestina Muhammad Shtayyeh pada pertemuan kabinet mingguan.

“Kami menyerukan badan-badan PBB di Palestina untuk membentuk tim perlindungan untuk melindungi masyarakat kami dari serangan pemukim ini,” kata Shtayyeh.

PM Palestina mengatakan pembangunan ribuan unit permukiman Yahudi “mengabaikan sikap internasional yang menolak pembangunan permukiman”, menambahkan bahwa otoritas Israel mencoba untuk mengambil keuntungan dari masa-masa terakhir pemerintahan Trump AS.

Dia menuntut komunitas internasional untuk mengaktifkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334 yang menghentikan apa yang dia sebut “proyek kolonial”. Resolusi tersebut menggambarkan aktivitas pembangunan permukiman Israel sebagai “pelanggaran mencolok” terhadap hukum internasional yang tidak memiliki “validitas hukum”, menuntut agar hal itu dihentikan.

Kelompok hak asasi Israel Peace Now mengatakan dalam sebuah laporan terbaru bahwa aktivitas permukiman di wilayah Palestina meningkat berlipat ganda selama hampir empat tahun masa jabatan Trump.

Latihan Militer
Kelompok bersenjata Palestina melakukan apa yang digambarkan sebagai latihan militer bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza, Selasa (29/12), lapor Al-Monitor.

Hamas, Jihad Islam, dan kelompok lainnya di Palestina mengadakan latihan untuk mempersiapkan konflik di masa depan dengan Israel.

Kelompok bersenjata Palestina melakukan apa yang digambarkan sebagai latihan militer bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza, Selasa (29/12), lapor Al-Monitor.

Latihan itu adalah yang pertama dari jenisnya dan mencakup semua kelompok “perlawanan” Palestina di Gaza, TV Al-Aqsa yang dikelola Hamas menerangkan. Latihan itu disinyalir berusaha mempersiapkan kelompok-kelompok Palestina untuk konflik di masa depan dengan Israel. Ini mengingat kekuatan Israel tak bisa dipandang remeh, apalagi setelah disokong banyak kekuatan, termasuk Amerika dan beberapa negara Arab yang balik badan.

Faksi tersebut menembakkan delapan roket dari Gaza ke Laut Mediterania dalam latihan ini. Latihan tersebut juga akan mencakup simulasi operasi darat dan laut, lapor Reuters.

Sementara itu, organisasi politik dan militer Hamas mengontrol Jalur Gaza secara internal dan terus-menerus bentrok dengan Israel. Kelompok lain memerangi Israel dari daerah kantong Palestina juga, termasuk Jihad Islam. Hamas, Jihad Islam, dan kelompok-kelompok yang lebih kecil mengambil bagian dalam latihan pada Selasa (29/12), saluran berita Israel Yedioth Ahronoth melaporkan.

Sebuah poster komandan Iran Qasem Soleimani yang terbunuh dipasang di Gaza pada saat acara tersebut, menurut saluran berita milik Saudi Al-Hadath. Hamas dalam kesempatan itu menerima dukungan militer dari Iran dalam perangnya melawan Israel.

Latihan bersama ini mengikuti bentrokan Israel-Palestina terbaru di dan sekitar Gaza. Pekan lalu, roket dari Gaza yang menuju wilayah Israel dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Militer Israel menanggapi dengan menyerang sasaran Hamas di Gaza, The Times of Israel melaporkan.

Hamas telah menguasai Gaza sejak 2007, ketika berhasil melawan Otoritas Palestina yang diakui secara internasional di sana. Israel dan Hamas telah melakukan banyak perang dan pertempuran kecil sejak itu. Serangkaian konflik pada Agustus berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Qatar.

Hamas mengontrol Gaza secara internal, tetapi Israel mempertahankan blokade atas daerah tersebut. Gaza juga memiliki perbatasan dengan Mesir. Secara luas digambarkan kondisi kehidupan disana miskin.

Israel di sisi lain, menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan Hamas tidak mengakui Israel. Keduanya telah berdialog baru-baru ini. Bulan ini, Israel dan Hamas dilaporkan berbicara tentang pertukaran tahanan. (*/ParsToday/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.