Alat Kesehatan Hanyut Bersama Banjir, UPNVJ Hadir Menjadi Harapan Baru bagi Puskesmas di Aceh

Alat Kesehatan Hanyut Bersama Banjir, UPNVJ Hadir Menjadi Harapan Baru bagi Puskesmas di Aceh
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) (Foto Dok. Humas UPNVJ)

Obsessionnews.com – Di tengah lumpur yang belum sepenuhnya surut dan trauma yang masih membekas, secercah harapan datang ke Puskesmas Lhokberingin, Aceh. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) menyalurkan bantuan alat kesehatan untuk mendukung pelayanan medis yang lumpuh akibat banjir besar yang melanda wilayah tersebut.

Bencana yang datang tanpa ampun itu bukan hanya merendam bangunan, tetapi juga menghanyutkan seluruh alat kesehatan puskesmas. Tensimeter, perlengkapan pemeriksaan dasar, hingga peralatan medis lain tak tersisa. Dalam kondisi itu, tenaga kesehatan hanya bisa melayani pasien secara terbatas, di tengah meningkatnya kebutuhan layanan pasca-banjir.

Kepala Puskesmas Lhokberingin, Syamsul Bahri, yang baru dua bulan menjabat, tak menyembunyikan rasa haru dan syukurnya saat menerima bantuan tersebut. “Semua alat kesehatan hanyut bersama duka banjir ini. Tanpa tensimeter dan alat pemeriksaan, kami benar-benar kesulitan melayani masyarakat,” ujarnya lirih. Bencana ini, menurutnya, menjadi ujian berat, bukan hanya secara profesional, tetapi juga secara emosional sebagai pemimpin layanan kesehatan masyarakat.

Pasca-banjir, puskesmas menghadapi lonjakan kasus penyakit yang umum terjadi akibat lingkungan tidak higienis, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, cacingan, serta penyakit kulit. Di tengah keterbatasan fasilitas, tenaga medis harus bekerja ekstra untuk memastikan warga tetap mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

“Bantuan dari UPNVJ ini sangat berarti bagi kami. Setidaknya, kami bisa kembali melakukan pemeriksaan dasar dengan lebih baik,” tutur Syamsul Bahri. Ia juga menambahkan bahwa selain alat kesehatan, wilayah tersebut masih membutuhkan dukungan lanjutan, termasuk alat berat untuk membersihkan sisa-sisa sampah dan lumpur pasca-banjir.

Bagi UPNVJ, kehadiran di Aceh bukan sekadar menyalurkan bantuan, tetapi juga wujud nyata komitmen sebagai kampus Bela Negara yang berpihak pada kemanusiaan. Melalui program PKM Tanggap Darurat, UPNVJ terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam upaya pemulihan masyarakat terdampak bencana.

Inisiatif ini sejalan dengan peran strategis perguruan tinggi dalam membangun ketahanan sosial dan memperkuat solidaritas nasional. Di saat alat kesehatan hanyut bersama banjir, kehadiran UPNVJ menjadi pengingat bahwa empati, kepedulian, dan kolaborasi adalah fondasi penting dalam membangun kembali harapan masyarakat.  (Ali)