Pendopo Jadi Tuan Rumah “Taste & Trade: Brew Deals Time”, Jembatani UMKM Lokal Menuju Pasar Global

Obsessionnews.com — Di tengah geliat promosi ekspor dan semangat menampilkan potensi produk lokal di kancah dunia, Pendopo mengambil langkah nyata dengan menjadi tuan rumah program “Taste & Trade: Brew Deals Time”, sebuah forum bisnis interaktif yang mempertemukan pelaku UMKM unggulan Indonesia dengan para pembeli internasional. Acara yang digelar pada Jumat (17/10/2025) itu berlangsung hangat dan produktif di gerai Pendopo, menghadirkan lebih dari 15 buyers dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Pakistan, Mesir, Tiongkok, Filipina, dan Australia.
Forum ini merupakan hasil kolaborasi antara Pendopo, MS Consultant, CLIK, dan Indonesia Exim Bank, dengan dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Perdagangan RI. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian dukungan terhadap Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, sekaligus mempertegas komitmen Pendopo dalam memperkuat ekosistem ekspor produk lokal ke pasar global.
Bagi Pendopo, “Taste & Trade: Brew Deals Time” bukan sekadar ajang pertemuan bisnis, melainkan ruang kolaborasi yang menumbuhkan kepercayaan diri pelaku usaha lokal untuk tampil di panggung dunia. Dalam suasana yang santai namun sarat makna, para peserta berinteraksi, berbagi pengalaman, dan menemukan peluang kerja sama baru.
Sebelum memasuki sesi talkshow utama, pengunjung disuguhkan penampilan dari dua pelaku UMKM binaan Pendopo, yakni EFFA Cinamon dan Rumah Rakuji. Ibu Myra, pendiri Rumah Rakuji, berbagi filosofi di balik karyanya yang mengusung konsep slow dan ethical fashion—sebuah gerakan mode yang menempatkan keberlanjutan, ketelitian proses, serta kesejahteraan pengrajin sebagai prioritas utama.
Acara kemudian berlanjut ke sesi diskusi bertema “Inside the Buyer’s Mind: What Buyers Are Looking For”, yang memberikan wawasan langsung tentang apa yang menjadi perhatian pasar global terhadap produk Indonesia. Mohit Rai, Managing Director DNAP dari Australia, memaparkan pentingnya kualitas, konsistensi, dan kekuatan narasi di balik sebuah merek sebagai faktor yang membuat produk lokal mampu bersaing di pasar internasional.
Program ini menjadi cerminan nyata dari semangat Ragam Satu Negeri yang diusung Pendopo. Di bawah visi tersebut, Pendopo tidak hanya berperan sebagai ruang ritel, tetapi juga sebagai platform penggerak kemajuan UMKM Indonesia yang menghubungkan para kreator, pengrajin, dan produsen lokal dengan dunia luar.
Melalui kegiatan seperti ini, Pendopo berharap lebih banyak pelaku usaha kecil dan menengah dapat naik kelas, membangun jejaring global, dan membawa produk lokal menjadi kebanggaan nasional. Setiap pertemuan, setiap kesepakatan, dan setiap cerita di balik karya menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju kemandirian ekonomi kreatif Indonesia.
Karena pada akhirnya, seperti semangat yang terus dijaga Pendopo: mengenalkan produk lokal ke dunia bukan sekadar tentang ekspor, melainkan tentang mempersembahkan identitas Indonesia dalam bentuk yang paling autentik melalui karya, budaya, dan rasa bangga yang tumbuh dari tanah sendiri. (Ali)