Delapan Dekade Merdeka, Orang Muda Nilai Pemberantasan Korupsi Masih Jauh dari Harapan

Delapan puluh tahun setelah Indonesia merdeka, korupsi masih menjadi persoalan besar yang menghambat kemajuan. Temuan terbaru National Benchmark Survey (NBS) Semester I 2025 dari Kawula17 memperlihatkan bahwa isu korupsi tetap menjadi perhatian utama orang muda, bahkan dipandang sebagai masalah sistemik yang melekat pada kebijakan dan kelembagaan negara.
Dalam survei tersebut, praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) seperti penggunaan anggaran yang tidak transparan (42 persen) dan nepotisme di jabatan publik maupun pemerintahan (40 persen) menjadi sorotan utama. Kesadaran terhadap isu ini lebih banyak ditemukan pada orang muda di perkotaan dibandingkan yang tinggal di pedesaan.
“Orang muda semakin kritis melihat korupsi bukan sekadar ulah individu, melainkan kelemahan sistem yang harus diperbaiki melalui reformasi kebijakan,” ujar Program Manager Kawula17, Maria Angelica, Kamis (28/8/2025).
Survei juga menemukan, empat dari lima responden menilai kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi masih jauh di bawah ekspektasi. Tingkat kepuasan terhadap peran pemerintah hanya mencatatkan NET Score -77 persen, turun 21 poin dari semester sebelumnya.
Di tengah kritik tersebut, orang muda menilai solusi struktural lebih mendesak dibanding sekadar penindakan. Sebanyak 46 persen responden mendukung pelarangan koruptor mencalonkan diri dalam jabatan publik, sementara 45 persen menekankan pentingnya pengesahan RUU Perampasan Aset.
Tak hanya soal korupsi, temuan NBS juga memperlihatkan keresahan generasi muda terhadap isu lingkungan. Sebanyak 38 persen responden menilai kerusakan lingkungan disebabkan lemahnya penegakan hukum yang dipengaruhi uang dan kekuasaan, disusul kebijakan lingkungan yang belum efektif (30 persen).
Lebih dari separuh responden (53 persen) mendesak pemerintah segera melindungi kawasan hutan dari deforestasi, kebakaran, dan alih fungsi lahan.
Aktivis antikorupsi Dewi Anggraeni menilai tingginya perhatian orang muda pada isu antikorupsi dan lingkungan akan menjadi tekanan politik yang signifikan. “Tahun pertama pemerintahan Prabowo justru membuat orang muda semakin solid menyuarakan transparansi, tanggung jawab, serta penguatan regulasi demi memberi efek jera pada koruptor,” ujarnya.
NBS Semester I 2025 dilakukan Kawula17 dengan dukungan Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas pada 10–17 Juli 2025. Survei menggunakan metode Computer-Assisted Self Interviewing (CASI) dengan 1.342 responden berusia 17–35 tahun dari seluruh Indonesia, margin of error 5 persen. (NJ)





























