Grand Boulevard Aniva Tahap 4 Kembali Sold Out, Paramount Land Bersiap Membuka Tahap 5

Obsessionnews.com — Di tengah dinamika pasar properti yang penuh tantangan, Paramount Land sekali lagi mencatatkan pencapaian gemilang. Produk komersial terbarunya, Grand Boulevard Aniva, yang baru akan resmi diluncurkan pertengahan Agustus 2025, berhasil terjual habis hingga empat tahap berturut-turut. Tidak hanya itu, tahap kelima yang dijadwalkan dibuka pada periode pra-NUP 18 Juli–14 Agustus 2025 pun sudah menyandang status over-subscribed, dengan jumlah peminat melampaui ketersediaan unit.
Fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa permintaan properti komersial strategis di kawasan pertumbuhan seperti Gading Serpong tetap terjaga, bahkan cenderung meningkat. Dari tahap pertama hingga keempat, seluruh unit Aniva Studio Loft langsung terserap pasar. Para calon pembeli, baik investor maupun pelaku usaha, berebut mendapatkan tempat di kawasan yang telah membuktikan diri sebagai salah satu magnet bisnis dan kuliner paling hidup di Tangerang Raya.
“Antusiasme masyarakat terhadap Grand Boulevard Aniva luar biasa. Bahkan satu minggu sebelum masa pra-NUP berakhir, seluruh unit sudah terserap. Ini bukti bahwa minat terhadap area komersial di Gading Serpong sangat tinggi,” ujar Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land. “Kesuksesan ini tidak terlepas dari pengembangan kawasan Aniva yang berhasil membentuk ekosistem bisnis matang, lengkap dengan potensi jangka panjang baik dari sisi trafik, demografi, maupun perkembangan kawasannya.”
Aniva bukan sekadar deretan ruko biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini telah menjelma menjadi destinasi kuliner dan hiburan terfavorit di Gading Serpong. Sepanjang Aniva Junction hingga Aniva Grande dipenuhi kafe kekinian, restoran mancanegara, hingga tempat kursus dan pusat perawatan tubuh. Lalu lintas pengunjung yang tinggi membuat kawasan ini nyaris tak pernah sepi, baik pada hari kerja maupun akhir pekan.
Lokasinya strategis, berada di jantung koridor Gading Serpong–BSD, serta dikelilingi lebih dari 30 klaster hunian yang sudah terhuni. Aksesibilitas kawasan ini didukung jalan tembus utama, jalur boulevard lebar, serta jarak dekat dengan area komersial populer lain seperti Pisa Grande dan Sorrento. Keberadaan pedestrian walk yang nyaman dan area parkir luas semakin memperkuat daya tariknya bagi pebisnis dan pengunjung.
Menurut Yayat Supriatna, pengamat perkotaan, prospek properti komersial di Gading Serpong dan sekitarnya memang cerah. “Kombinasi antara infrastruktur yang memadai, tata ruang yang baik, dan populasi padat menjadi faktor pendorong pertumbuhan kawasan. Selain itu, Gading Serpong memiliki basis konsumen yang kuat, dari penghuni tetap hingga pengunjung harian yang datang dari berbagai daerah sekitar,” ujarnya.
Paramount Land dikenal tak pernah meluncurkan dua produk yang identik. Setiap proyek dirancang dengan diferensiasi, inovasi, dan diversifikasi untuk menyasar segmen pasar yang spesifik. Grand Boulevard Aniva menjadi bagian dari rencana besar pengembangan kota, terhubung dengan Pasadena Central District, dan mengusung konsep studio loft yang multifungsi yang memungkinkan kombinasi bisnis dan hunian dalam satu bangunan.
“Tujuan kami bukan hanya menciptakan tempat yang ramai di awal, tetapi area yang terus hidup dan berkembang dalam jangka panjang,” tambah Chrissandy. “Bisnis yang tumbuh sehat akan membuat nilai investasi ikut meningkat.”
Konsistensi inilah yang membuat area komersial Paramount Land terkenal memiliki tingkat okupansi tinggi dan return on investment yang menarik. Banyak investor menikmati capital gain signifikan dari penjualan unit, sementara penyewa mendapatkan imbal hasil stabil dari tingginya tingkat hunian ruko dan trafik pengunjung.
Beberapa faktor kunci menjelaskan mengapa Grand Boulevard Aniva laris manis karena tidak terlepas dari lokasi yang strategis dan dikelilingi lebih dari 30 klaster terhuni, aksesibilitas yang tinggi, serta visibilitas bangunan yang sangat terbuka. Kawasan Aniva yang terdiri dari ruko komersial deret (commercial strip) ini juga dilengkapi pedestrian walk yang nyaman, saling terhubung tanpa boom gate system, memiliki area parkir yang luas dan nyaman, serta berlokasi sangat dekat dengan jalan tembus Gading Serpong–BSD dan berbagai destinasi komersial viral lainnya di Gading Serpong, seperti Pisa Grande, Sorrento, Maggiore, dan sekitarnya.
Tak heran, pada tahap keempat pun, peminat datang dari berbagai latar belakang: investor berpengalaman, pengusaha kuliner, hingga generasi muda yang ingin memulai bisnis di lokasi yang trendy dan memiliki potensi jangka panjang.
Sejak pertama dikembangkan, Gading Serpong dirancang sebagai self-contained city yakni kota mandiri yang memiliki semua kebutuhan warga: hunian, pendidikan, hiburan, kesehatan, hingga bisnis. Kini, kota ini telah dihuni lebih dari 120 ribu penduduk tetap (di luar komuter), lebih dari 40 klaster hunian, dan jalan boulevard yang dilewati sekitar 15 ribu kendaraan per jam.
Pertumbuhan ini mendorong tingginya permintaan ruang usaha. Area komersial di Gading Serpong dikenal memiliki tingkat okupansi aktif yang tinggi, di mana sebagian besar unit benar-benar digunakan untuk usaha, bukan sekadar dibeli untuk disimpan.
Paramount Land terus menambah nilai kawasan dengan membangun infrastruktur baru, membuka konektivitas, dan memperluas pasar potensial. Strategi ini tidak hanya menguntungkan pemilik properti, tetapi juga menjaga dinamika ekonomi lokal tetap hidup.
Dengan keberhasilan empat tahap sebelumnya, pembukaan Grand Boulevard Aniva Tahap 5 menjadi momen yang ditunggu. Periode pra-NUP yang sedang berlangsung sudah menunjukkan indikasi permintaan melampaui pasokan. Bagi yang ingin masuk ke kawasan ini, waktu menjadi faktor krusial dengan menunda berarti berisiko kehilangan kesempatan.
“Setiap tahap yang kami buka, selalu ada cerita sukses dari mereka yang mengambil keputusan cepat. Dari bisnis kuliner yang berkembang pesat, hingga investor yang menikmati kenaikan harga signifikan hanya dalam hitungan tahun,” ujar Chrissandy.
Fenomena sold out Grand Boulevard Aniva bukan hanya cerminan keberhasilan penjualan, tetapi juga gambaran tren baru di pasar properti: integrasi antara investasi dan gaya hidup. Kawasan ini menawarkan pengalaman lengkap sebagai tempat bekerja, berbisnis, dan bersosialisasi dalam satu lingkungan yang nyaman dan modern.
Dengan konsep lovable city yang terus dibangun Paramount Land, Gading Serpong bukan hanya layak huni (liveable), tetapi juga menyenangkan (lovable) untuk beraktivitas. Para pebisnis mendapatkan keuntungan dari arus pengunjung, sementara masyarakat menikmati beragam pilihan hiburan dan kuliner tanpa harus keluar kota. (Ita)





























