FIK UPNVJ Ciptakan Inovasi Sistem Sertifikat Imunisasi Digital untuk Puskesmas Pondok Labu

FIK UPNVJ Ciptakan Inovasi Sistem Sertifikat Imunisasi Digital untuk Puskesmas Pondok Labu
FIK UPNVJ Kembangkan Sistem Imunisasi Berbasis Website untuk Puskesmas Pondok Labu (Foto Dok. Humas UPNVJ)

Obsessionnews.com — Inovasi kembali lahir dari tangan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). Kali ini, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK) UPNVJ merancang dan mengimplementasikan sistem sertifikat imunisasi berbasis website untuk mendukung efisiensi pelayanan di Puskesmas Pondok Labu, Jakarta Selatan. Proyek ini menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berlangsung selama tiga minggu, sejak 4 hingga 26 Juli 2025.

Berangkat dari kebutuhan riil di lapangan, sistem ini dikembangkan untuk menjawab tantangan administratif yang dihadapi Puskesmas Pondok Labu, khususnya dalam proses pencatatan, pendataan, dan penerbitan sertifikat imunisasi. Sebelumnya, proses tersebut masih dilakukan secara manual, rentan kesalahan, dan memakan waktu. Dengan sistem digital berbasis web yang dirancang oleh mahasiswa FIK UPNVJ, proses kini menjadi jauh lebih efisien dan akurat.

Dekan FIK UPNVJ, Prof. Supriyanto, menjelaskan bahwa proyek ini tidak sekadar tugas akademik, melainkan respons konkret atas persoalan di masyarakat. “Kami memulai dari diskusi intensif dengan pihak Kelurahan Pondok Labu dan pengelola Puskesmas untuk menggali kebutuhan yang sebenarnya. Mahasiswa kami lalu menyusun sistem berbasis kebutuhan itu, lalu melakukan pelatihan dan demonstrasi agar para petugas puskesmas siap mengoperasikannya,” jelasnya dalam pernyataan di Gedung Rektorat UPNVJ, Rabu (6/8/2025).

Sistem ini langsung diinstal dan dioperasikan pada perangkat komputer milik Puskesmas Pondok Labu, khususnya di bagian administrasi imunisasi. Mahasiswa juga memberikan panduan penggunaan secara langsung, agar teknologi ini tidak hanya berhenti sebagai prototipe, tetapi benar-benar memberi dampak nyata.

Proyek ditutup dengan evaluasi bersama yang dihadiri oleh pihak Kelurahan Pondok Labu. Dalam kesempatan tersebut, Lurah setempat menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa UPNVJ dan mendorong agar sistem ini bisa terus dikembangkan serta dijadikan model untuk puskesmas lain. “Kami senang mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi turun langsung dan menyumbang solusi,” ungkap pihak kelurahan dalam pertemuan evaluasi.

Lebih dari sekadar digitalisasi, program ini menjadi bukti bahwa pendekatan transformatif dalam pendidikan tinggi bisa membawa manfaat sosial. MBKM bukan hanya tentang magang atau pertukaran pelajar, tetapi bagaimana kampus hadir sebagai mitra solusi dalam problematika masyarakat.

UPNVJ melalui FIK menegaskan komitmennya untuk terus mendorong mahasiswa agar menjadi bagian dari agen perubahan berbasis teknologi. “Kami harap sistem ini bisa terus dikembangkan dengan fitur tambahan seperti integrasi data pasien, pelaporan otomatis, hingga koneksi dengan platform Dinas Kesehatan,” tambah Prof. Supriyanto.

Langkah ini menjadi satu dari sekian banyak contoh bagaimana kolaborasi antara pendidikan tinggi dan institusi pelayanan publik bisa menghasilkan terobosan nyata. Dengan pemanfaatan teknologi informasi secara tepat, pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi bisa berjalan lebih cepat, tepat, dan terpercaya.  (Ali)