Andyka Surya Oktoriawan Pimpin Badan Otonom Billiard HIPMI Jaya, Buka Babak Baru Ekosistem Olahraga di Kalangan Pengusaha Muda

Andyka Surya Oktoriawan Pimpin Badan Otonom Billiard HIPMI Jaya, Buka Babak Baru Ekosistem Olahraga di Kalangan Pengusaha Muda
Ketua Badan Otonom (Banom) Billiard HIPMI Jaya terpilih, Andyka Surya Oktoriawan (Foto Dok. Istimewa)

Obsessionnews.com — Semangat baru menyelimuti dunia olahraga di lingkungan pengusaha muda Jakarta. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya resmi menunjuk Andyka Surya Oktoriawan sebagai Ketua Badan Otonom (Banom) Billiard HIPMI Jaya, dalam Rapat Badan Pengurus Lengkap yang digelar bersamaan dengan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) BPD HIPMI Jaya pada hari Jumat, 25 Juli, 2025 lalu di Hotel Fairmont, Jakarta.

Terpilihnya Andyka bukan hanya simbol regenerasi, melainkan langkah strategis HIPMI Jaya dalam menjadikan olahraga khususnya billiard sebagai medium membangun jejaring, menanamkan nilai sportivitas, dan memperkuat karakter para anggota.

Penetapan Andyka dilakukan oleh jajaran pengurus BPH BPD HIPMI Jaya, antara lain Ketua Umum Ryan Haroen, Sekretaris Umum Rangga Derana, dan Ketua OKK Mahesa Husain, yang turut menyaksikan komitmen dan antusiasme Andyka dalam menjadikan billiard sebagai gerakan komunitas berbasis nilai.

Dalam pidato perdananya, Andyka menegaskan visinya untuk menjadikan Banom Billiard HIPMI Jaya sebagai wadah kolaboratif yang tidak hanya menyalurkan hobi, tetapi juga membentuk ekosistem sehat dan inklusif bagi para pelaku usaha muda di ibu kota.

“Olahraga bukan hanya soal menang dan kalah. Ia adalah ruang membangun karakter, koneksi, dan kolaborasi. Melalui Badan Otonom ini, kami ingin menghidupkan ekosistem billiard yang profesional, menyenangkan, dan berdampak luas bagi anggota HIPMI Jaya serta masyarakat,” ujar Andyka.

Ia menekankan bahwa billiard saat ini telah berkembang dari sekadar permainan rekreatif menjadi bagian dari sportainment yang sarat nilai tambah—baik dari sisi sosial, personal, maupun bisnis.

Dalam kepemimpinannya, Andyka telah menyusun peta jalan pengembangan Banom Billiard HIPMI Jaya dengan fokus pada empat pilar utama:

  1. Pembinaan Prestasi dan Regenerasi Atlet
    Mendorong munculnya atlet-atlet baru dari kalangan pengusaha muda yang tak hanya berkompeten, tapi juga menjunjung tinggi etika dan sportivitas.

  2. Turnamen Lintas Komunitas dan Dunia Usaha
    Merancang berbagai kompetisi yang membuka ruang jejaring antar komunitas, mempererat solidaritas sesama pengusaha, dan menciptakan sinergi dalam atmosfer kompetitif yang sehat.

  3. Kolaborasi Strategis dengan Stakeholder Eksternal
    Menjalin kerja sama dengan Persatuan Olahraga Billiard Seluruh Indonesia (POBSI), akademi billiard, pelaku industri olahraga, hingga institusi pelatihan untuk memastikan standar dan tata kelola komunitas yang profesional.

  4. Program Edukasi dan Etika Bermain
    Mengadakan pelatihan teknik bermain, pemahaman regulasi, serta pembekalan karakter agar billiard menjadi bagian dari pembentukan kepribadian dan nilai di luar meja pertandingan.

Andyka menutup pidatonya dengan semangat yang menggugah, menempatkan olahraga bukan hanya sebagai kegiatan fisik semata, tetapi sebagai jembatan menuju pengaruh dan kontribusi sosial yang lebih luas.

“Billiard hari ini bukan lagi sekadar olahraga. Ia telah berevolusi menjadi media jejaring, ruang lobi bisnis, hingga simbol gaya hidup modern. Hobi bisa jadi kontribusi. Komunitas bisa jadi kekuatan industri. Saatnya kita gas kencang untuk membangun ekosistem billiard yang positif, inklusif, dan membanggakan,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pengurus BPD HIPMI Jaya, khususnya Dewan Pembina Abangda Andi Megawanto, yang telah memfasilitasi pembentukan Banom ini sebagai wadah strategis berjejaring antarpengusaha muda.

Dengan terbentuknya Badan Otonom Billiard HIPMI Jaya, organisasi ini tak hanya menambah spektrum aktivitas anggotanya, tetapi juga mengukuhkan peran olahraga sebagai bagian dari gaya hidup pengusaha muda yang aktif, progresif, dan kolaboratif. Arena billiard kini menjadi ruang pertemuan, pembentukan karakter, sekaligus simbol sinergi baru antar pelaku usaha di Jakarta.  (Ali)