UPNVJ Sambut Mahasiswa Baru Jalur ADIK 2025: Wujud Nyata Komitmen Pemerataan Akses Pendidikan untuk Wilayah 3T dan Papua

Obsessionnews.com — Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) kembali menunjukkan komitmennya terhadap misi nasional dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui skema Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) tahun 2025, UPNVJ menerima dua mahasiswa baru dari kelompok Orang Asli Papua (OAP) dan wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kedua mahasiswa tersebut adalah Agnes Gracia Warbal dan Winda Alyssa Syenny Amsamsyum, yang berhasil lolos seleksi ketat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk masuk ke program studi S1 Akuntansi dan S1 Manajemen.
Kehadiran mereka di tengah civitas akademika UPNVJ disambut hangat dalam sebuah seremoni penerimaan resmi di kampus Pondok Labu, Jakarta Selatan pada Senin (4/8/2025). Rektor UPNVJ, Prof. Dr. Anter Venus, MA.Comm, langsung memimpin penyambutan tersebut bersama jajaran pimpinan universitas dan perwakilan fakultas.
Program ADIK merupakan salah satu program afirmatif yang diluncurkan oleh pemerintah guna memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak-anak dari daerah yang selama ini terpinggirkan dalam peta pembangunan pendidikan. Melalui jalur ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pembebasan biaya pendidikan, tetapi juga dukungan biaya hidup selama menempuh studi di perguruan tinggi.
Bagi UPNVJ, program ini bukan sekadar upaya menambah jumlah mahasiswa, melainkan bagian integral dari misi pengabdian terhadap negara, sebagaimana tertuang dalam semangat bela negara yang menjadi fondasi historis universitas ini.
“Penerimaan mahasiswa dari jalur ADIK merupakan perwujudan nyata semangat kebangsaan dan keberagaman yang kami junjung tinggi di UPNVJ. Mereka adalah bagian penting dari wajah baru Indonesia yang inklusif, berdaya, dan berpihak pada semua lapisan masyarakat,” ujar Prof. Anter Venus.
Tantangan yang dihadapi mahasiswa dari wilayah 3T dan OAP tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga berkaitan dengan adaptasi sosial dan budaya, terutama ketika mereka harus belajar di kota besar seperti Jakarta. Oleh karena itu, UPNVJ telah menyiapkan serangkaian program pembinaan dan pendampingan bagi mahasiswa ADIK agar mereka dapat bertransisi dengan lancar ke kehidupan kampus yang dinamis dan multikultural.
Program pembinaan ini mencakup orientasi sosial budaya, pelatihan soft skill, penguatan karakter, serta mentoring akademik. Pendekatan ini dilakukan secara personal, dengan melibatkan dosen pembimbing, mahasiswa senior, dan lembaga kemahasiswaan agar para peserta program ADIK merasa diterima dan didukung sepenuhnya.
“Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya hadir sebagai mahasiswa formal, tetapi benar-benar tumbuh dan berkembang secara utuh sebagai pribadi yang siap bersaing dan berkontribusi,” imbuh Prof. Venus.
Agnes dan Winda hadir membawa semangat besar dari daerah masing-masing. Mereka mewakili wajah-wajah masa depan Indonesia dari kawasan yang selama ini mungkin kurang terdengar gaungnya dalam arena pendidikan tinggi. Kehadiran mereka di UPNVJ adalah simbol harapan bahwa anak bangsa dari mana pun memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari pembangunan nasional.
Melalui bimbingan yang tepat, mereka diharapkan akan menjadi agen perubahan di wilayah asal mereka. Lulusan program ADIK tidak hanya ditargetkan untuk lulus secara akademik, tetapi juga diharapkan kembali membangun komunitas dan daerahnya masing-masing setelah menyelesaikan studi.
“Saya bangga dan bersyukur bisa diterima di UPNVJ. Ini mimpi saya sejak lama. Saya ingin belajar sungguh-sungguh agar bisa kembali dan membangun daerah saya,” ujar Agnes, salah satu mahasiswa baru ADIK dengan penuh haru.
Penerimaan mahasiswa melalui program ADIK menjadi langkah nyata UPNVJ dalam menjawab tantangan pemerataan akses pendidikan di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan misi besar nasional menuju Indonesia Emas 2045, di mana kualitas sumber daya manusia dari seluruh penjuru negeri menjadi fondasi utama untuk mencapai cita-cita sebagai negara maju.
Sebagai kampus yang menjunjung nilai inklusivitas, UPNVJ tidak hanya membuka pintu bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang daerah, tetapi juga memastikan mereka mendapatkan fasilitas dan layanan pendidikan yang adil dan berkualitas. Ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi tidak boleh eksklusif, melainkan harus mampu menjangkau anak-anak bangsa dari ujung barat hingga timur Indonesia.
Rektor Anter Venus menyatakan bahwa UPNVJ ingin menjadi rumah kedua bagi mahasiswa ADIK dan mahasiswa dari kelompok rentan lainnya. Menurutnya, keberagaman bukanlah beban, tetapi aset yang memperkaya kehidupan akademik dan sosial kampus.
“Kampus kami terbuka untuk semua. Di sini, semua mahasiswa setara apa pun asal daerah, suku, atau kondisi sosial ekonominya. Semangat kebersamaan inilah yang akan membentuk generasi pemimpin masa depan yang tangguh dan berjiwa kebangsaan,” pungkasnya.
Melalui program ADIK 2025, UPNVJ tidak hanya menerima dua mahasiswa baru, tetapi juga menerima amanah besar untuk merawat cita-cita bangsa: menciptakan keadilan sosial melalui pendidikan. Agnes dan Winda bukan hanya mahasiswa, mereka adalah simbol dari harapan ribuan anak muda di pelosok negeri yang bermimpi mengubah nasib melalui ilmu.
Dengan semangat bela negara dan dedikasi terhadap pendidikan yang inklusif, UPNVJ terus melangkah menjadi pelopor transformasi sosial melalui jalur akademik yang membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi tempat membangun bangsa. (Ali)





























