Kemenkes dan Philips Perluas Akses Cathlab Canggih ke 38 Provinsi

Kemenkes dan Philips Perluas Akses Cathlab Canggih ke 38 Provinsi
Sistem terapi berbasis image-guided dari Philips (Foto: Dok. Philips Indonesia)

Jakarta - Obsessionnews.com — Kementerian Kesehatan RI bersama Royal Philips akan memulai pelaksanaan penyediaan Cathlab berteknologi tinggi di 38 provinsi, termasuk wilayah timur Indonesia. Kolaborasi ini menjadi bagian dari proyek Strengthening Indonesia’s Healthcare Referral Network (SIHREN) yang ditujukan untuk memperluas layanan kesehatan rujukan bagi pasien jantung, stroke, dan kanker.

Philips terpilih sebagai penyedia teknologi dalam kerja sama multi-tahun ini melalui proses Lelang Internasional Kompetitif. Selain pengadaan Cathlab, perusahaan asal Belanda tersebut juga akan menyediakan layanan perawatan alat dan pelatihan bagi tenaga kesehatan di seluruh rumah sakit yang dituju.

“Ini berarti pasien di Indonesia kini dapat memperoleh prosedur penyelamatan jiwa,” kata Roy Jakobs, CEO Royal Philips, dalam keterangan resminya. Ia menambahkan bahwa teknologi minimal invasif yang dihadirkan dapat mengurangi beban sistem kesehatan secara signifikan.

Rencana implementasi Cathlab menyasar seluruh provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Teknologi ini memungkinkan tindakan medis tanpa operasi terbuka, dengan masa rawat yang lebih singkat dan komplikasi yang lebih rendah. Cathlab akan disesuaikan dengan kapasitas masing-masing rumah sakit serta kebutuhan spesifik populasi setempat.

Chief Medical Officer Philips, Carla Goulart Peron, menyebut pengobatan minimal invasif membuka peluang penyembuhan baru yang sebelumnya sulit dijangkau. “Dari serangan jantung hingga tumor kanker, Cathlab akan menjadi terobosan penting dalam penanganan penyakit tidak menular di Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, layanan lanjutan untuk penyakit jantung, stroke, dan kanker masih terkonsentrasi di Jawa. Padahal, menurut Kemenkes, ketiga penyakit tersebut menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, dan diperkirakan menimbulkan beban ekonomi hingga USD 4,47 triliun.

Presiden Direktur Philips Indonesia, Astri R. Dharmawan, mengatakan pihaknya akan terus mendukung transformasi sistem kesehatan nasional. “Kami ingin menjembatani kesenjangan layanan dan membawa Indonesia selangkah lebih dekat menuju Indonesia Sehat,” ucapnya.

Philips memiliki lebih dari 3.900 karyawan di Indonesia, tersebar di 12 kota, serta fasilitas manufaktur di Batam. Sebelumnya, Philips Foundation juga meluncurkan program deteksi dini kanker anak bekerja sama dengan World Child Cancer. [Gie]