Ketua DPD RI Serap Aspirasi Pergunu dan IPNU Bengkulu, Sultan: Indonesia On the Right Track

Ketua DPD RI Serap Aspirasi Pergunu dan IPNU Bengkulu, Sultan: Indonesia On the Right Track
DPD RI, Sultan B. Najamudin saat menerima aspirasi dari Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Ikatan Pelajar NU (IPNU) Wilayah Bengkulu pada Senin (28/7/2025) (Foto Dok. Humas DPD RI)

Obsessionnews.com —Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamudin, menegaskan bahwa Indonesia tengah berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan cita-cita negara kesejahteraan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan tersebut disampaikan Sultan saat menerima aspirasi dari Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Ikatan Pelajar NU (IPNU) Wilayah Bengkulu dalam sebuah pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat kebangsaan, pada Senin (28/7/2025).

Sebagai putra daerah dan mantan Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata organisasi-organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama dalam mendukung pembangunan nasional. Ia menilai peran strategis Pergunu dan IPNU sangat penting, terutama dalam menjaga kualitas pendidikan dan membina generasi muda di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.

"Indonesia sedang on the right track menuju masa depan yang lebih sejahtera. Namun, keberhasilan pembangunan nasional tak bisa hanya bertumpu pada pemerintah pusat. Dukungan dari organisasi masyarakat dan kepemudaan di daerah menjadi kekuatan penting dalam memperkuat fondasi bangsa," ujar Sultan.

Menurutnya, organisasi sebesar Nahdlatul Ulama dengan jejaring sosial dan pendidikan yang kuat harus menjadi mitra aktif dalam mengawal program-program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat.

“Kami berharap NU dan seluruh badan otonomnya, termasuk Pergunu dan IPNU, turut serta dalam memastikan program-program strategis tersebut benar-benar menyentuh masyarakat akar rumput,”tegasnya.

Dalam forum tersebut, Sultan juga menanggapi serius aspirasi yang disampaikan terkait peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan NU, termasuk dukungan terhadap kesejahteraan guru dan pengajar, terutama yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kami akan tindak lanjuti. Kualitas pendidikan tak bisa terlepas dari kesejahteraan guru dan dosen. Kita ingin pengajar dan pelajar NU mendapatkan perhatian khusus, termasuk dalam peningkatan infrastruktur pendidikan dan akses ke pelatihan berkualitas,”kata mantan Ketua HIPMI Bengkulu tersebut.

Ketua Pergunu Wilayah Bengkulu, Prof. Johannes Sapri, turut menyampaikan pandangan dan harapan agar pemerintah bersama DPD dan DPR RI mendorong kesetaraan hak dan jenjang karier bagi ASN guru dan dosen yang berstatus PPPK. Menurutnya, meski memiliki beban kerja yang sama bahkan sering kali lebih besar dengan ASN berstatus PNS, guru dan dosen PPPK masih menghadapi keterbatasan dalam hal kesejahteraan dan karier.

“Kami mengapresiasi langkah pemerintah memberikan status ASN kepada para guru dan dosen. Tapi sudah saatnya dilakukan penyesuaian kebijakan agar tidak ada lagi ketimpangan dalam pengabdian di sektor pendidikan,”ujar Johannes.

Ia juga menambahkan bahwa NU, melalui Pergunu, siap menjadi garda depan dalam mendukung program-program penguatan pendidikan nasional, khususnya di wilayah-wilayah tertinggal dan pelosok yang selama ini menjadi fokus lembaga pendidikan NU.

Menutup pertemuan, Sultan menegaskan bahwa transformasi pendidikan harus berjalan seiring dengan pembangunan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan.

“Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti NU, saya yakin kita mampu mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Bukan sekadar slogan, tetapi menjadi arah nyata dari kerja keras bersama,”pungkas Sultan.

Pertemuan ini menandai komitmen DPD RI untuk terus mendengarkan suara dari akar rumput dan mengawal aspirasi rakyat, khususnya dari kalangan pendidik dan generasi muda, agar menjadi bagian aktif dalam agenda-agenda strategis pembangunan nasional. (Ali)