Setelah Kisruh Retret Kepala Daerah, Pertemuan Prabowo-Mega Masih Dinanti

Setelah Kisruh Retret Kepala Daerah, Pertemuan Prabowo-Mega Masih Dinanti
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto. (Ilustrasi/Obsessionnews)



Obsessionnews.com - Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tetap dinanti, sekalipun diwarnai adanya penundaan keikutsertaan kepala daerah kader banteng mengikuti retret. Terlebih Gerindra-PDIP sama-sama menyebutkan, peristiwa tersebut tak mengganggu relasi Prabowo-Mega yang sudah terjalin baik sejak lama.

Profesor riset BRIN Lili Romli menilai, konferensi pers yang dilakukan DPP PDIP, pada Selasa (25/2), sudah menjernihkan situasi. Artinya, kontroversi kepala daerah PDIP sudah mereda.

Baca Juga:
Kisruh Retret Kepala Daerah PDIP, Faktor Gengsi Politik?

"Tentu ini hal yang baik. Publik berharap hubungan antara ibu Megawati-Prabowo tetap baik, tidak lagi terganggu atas peristiwa tersebut. Rencana pertemuan antara dua tokoh tersebut tetap diagendakan dan terlaksana dengan baik," kata Romli, kepada Obsessionnews, di Jakarta, Rabu (26/2).

Dalam konferensi pers, Juru Bicara DPP PDIP Ahmad Basarah menerangkan bahwa Mega tak melarang kepala daerah untuk menghadiri retret, tetapi menunda perjalanan, sampai adanya arahan lebih lanjut. Belakangan, kepala daerah PDIP mulai mengikuti retret sekalipun ada sebagian yang tidak hadir.

Baca Juga:
Pramono Anung Cs Ikut Retret, Megawati Cabut Instruksi?

Basarah menyebutkan, Mega telah menginstruksikan agar kepala daerah PDIP segera turun ke masyarakat setelah dilantik. Namun, mereka yang tak mengikuti retret diminta untuk ikut dalam gelombang kedua. Basarah memastikan pula bahwa hubungan Mega-Prabowo hingga kini masih terjalin baik.

Menurut Romli, kehadiran kepala daerah PDIP sudah cukup meredakan kontroversi. Maka antara PDIP dengan pemerintah tak memiliki persoalan.

"Saya kira dengan hadirnya para kepala daerah dari PDIP dan yang belum hadir nanti gelombang berikutnya, serta penjelasan Ahmad Basarah tentu, kontroversial tentang hal tersebut menjadi tidka ada lagi, sudah clear dan selesai," kata Romli. (Erwin)