Obsessionnews.com - Presiden Prabowo Subianto disebut sedang bersiap untuk merombak kabinet (reshuffle). Prabowo sedang mengevaluasi kinerja para pembantunya. Kalau dirasa ada jajaran yang tak bekerja maksimal setelah 100 hari pemerintahan, maka Kepala Negara bakal menggunakan hak prerogatifnya.

Hal ini diungkapkan Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Kamis (6/2). Dia menilai, pernyataan Prabowo yang disampaikan di dalam maupun selepas acara Harlah ke-102 NU merupakan sinyal reshuffle.

Baca Juga:
Anak Buah Ndablek, Prabowo: Saya Tindak!

“Tentunya dalam evaluasi 100 hari, presiden merasakan apakah pembantu-pembantu presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya," kata Dasco.

Prabowo berulang kali meminta jajaran untuk melakukan evaluasi. Dalam acara Harlah NU, Prabowo dengan tegas mengatakan bakal menindak anak buah yang bandel atau ndablek kalau tidak mau bersih dan bekerja benar.

Baca Juga:
Prabowo Batalkan Kebijakan Bahlil, Pengecer Boleh Jual Gas Melon

Dasco mengatakan, Prabowo merupakan pribadi terbuka. Khususnya kepada publik. Namun pesan yang disampaikan ditujukan kepada internal kabinet untuk melakukan evaluasi dan pembenahan.

"Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden untuk kemudian setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," kata Dasco. (Erwin)