Anggota Tembak Bos Rental, Pangkoarmada Angkat Suara

Anggota Tembak Bos Rental, Pangkoarmada Angkat Suara
Pangkoarmada Laksdya Denih Hendrata angkat suara menyikapi anggota menembak bos rental. (Ilustrasi/Freepik)


Obsessionnews.com - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL Laksamana Madya (Laksdya) Denih Hendrata angkat suara menyikapi kasus penembakan bos rental di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, yang melibatkan anggota. Dia menyebut, anggota yang terlibat sebanyak tiga orang terdiri atas dua anggota Kopaska Koarmada I dan seorang dari KRI Bontang.

Laksdya Denih menyebutkan, ketiganya terlibat dalam kasus jual-beli mobil. Namun dirinya mengaku menerima laporan bahwa ketiga anggotanya itu dikeroyok 15 orang tak dikenal.

Baca Juga:
Dalam Sepekan Terjadi Dua Kasus Penembakan, Ada Apa dengan Polisi?

"Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang," kata Denih dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1).

Pangkoarmada memastikan ketiganya sudah diproses oleh POM AL. "Kami ingin menegaskan sikap Angkatan Laut bahwa siapapun anggota kami jika terbukti bersalah kami akan tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI," tuturnya.

Insiden penembakan terjadi setelah pemilik rental berupaya mengejar penyewa yakni Ajat Sudrajat yang diduga bakal membawa lari kendaraan Honda Brio. Korban yakni Ilyas Abdurrahman melalui anak, Agam Nasrudin melaporkan kasus kehilangan pada 30 Desember 2024 yang lalu.

Baca Juga:
Penembakan Polisi di Solok Selatan: Konflik Kepentingan Tambang Ilegal Tanpa Akhir

Ajat yang telah ditangkap kepolisian diketahui menyewa mobil dengan menggunakan KTP dan KK palsu dari pelaku IH yang kini buron. Dari IH mobil tersebut dijual kepada anggota TNI AL berinisial AA melalui SY dengan nilai Rp40 juta.

Korban bersama sang putra berinisiatif melacak kendaraan memanfaatkan GPS yang masih aktif. Ketika ditemukan, korban bersitegang dengan oknum TNI AL itu hingga terjadi insiden penembakan.
 
Secara terpisah, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Surahman Hidayat meminta Polri untuk mengungkap kasus tersebut secara tuntas. Tidak hanya untuk memberi keadilan kepada keluarga korban tetapi mengungkap motif dari kejahatan yang mengakibatkan warga sipil tewas mengenaskan ini.

"Peristiwa ini tidak hanya memerlukan penegakan hukum yang adil terhadap pelaku, tetapi juga investigasi menyeluruh terhadap motif dan latar belakang yang memicu tragedi ini. Masyarakat berhak mengetahui kebenaran, dan Polri harus menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas institusi,”ujar Surahman. (Erwin)