Target Swasembada Energi dan Kelestarian Lingkungan Indonesia

Oleh: Agus Abdullohil Wahid MG, Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor-Bendahara Umum DPP BKPRMI
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan populasi yang terus bertambah, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Ketergantungan pada energi fosil tidak hanya menimbulkan ketidakstabilan ekonomi akibat fluktuasi harga global, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti peningkatan emisi gas rumah kaca dan kerusakan ekosistem. Oleh karena itu, mencapai swasembada energi melalui pemanfaatan energi terbarukan menjadi prioritas yang mendesak.
Kondisi Energi dan Lingkungan Saat Ini
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2022, konsumsi energi terbarukan di Indonesia mencapai 19,6% dari total produksi listrik nasional, meningkat dari 18,16% pada tahun sebelumnya. Namun, angka ini masih di bawah target pemerintah yang menetapkan porsi energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Ketergantungan pada energi fosil, terutama batubara dan minyak bumi, masih dominan, yang berkontribusi pada tingginya emisi karbon dan degradasi lingkungan.
Tantangan Menuju Swasembada Energi
Pakar energi dari Universitas Gadjah Mada, Tumiran, menekankan bahwa transisi energi bukan hanya tentang mengurangi impor BBM dan LPG, tetapi juga mencapai swasembada energi nasional untuk membangun ketahanan energi. Namun, tantangan yang dihadapi mencakup:
1. Infrastruktur dan Teknologi: Pengembangan energi terbarukan memerlukan investasi besar dalam infrastruktur dan teknologi yang belum sepenuhnya tersedia di Indonesia.
2. Regulasi dan Kebijakan: Inkonsistensi kebijakan dan regulasi seringkali menghambat investasi di sektor energi terbarukan.
3. Sosial dan Ekonomi: Kurangnya kesadaran masyarakat dan keterbatasan ekonomi menjadi hambatan dalam adopsi energi terbarukan.
Strategi Mencapai Swasembada Energi yang Berkelanjutan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa langkah strategis dapat diambil:
1. Diversifikasi Sumber Energi: Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga surya, angin, dan biomassa yang melimpah di Indonesia.
2. Peningkatan Investasi: Mendorong investasi dalam teknologi energi terbarukan melalui insentif fiskal dan kemudahan perizinan.
3. Penguatan Regulasi: Menyusun regulasi yang konsisten dan mendukung pengembangan energi terbarukan serta memastikan implementasinya.
4. Edukasi dan Kesadaran Publik: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan dan dampaknya terhadap lingkungan.
Peran Kelestarian Lingkungan dalam Swasembada Energi
Mencapai swasembada energi harus sejalan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan. Pengembangan energi terbarukan yang tidak terencana dengan baik dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan kehilangan keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, pendekatan berbasis lingkungan harus diintegrasikan dalam setiap tahap pengembangan energi, mulai dari perencanaan hingga implementasi.
Swasembada energi merupakan tujuan strategis bagi Indonesia untuk mencapai ketahanan energi dan pembangunan berkelanjutan. Namun, upaya ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.