Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Pukulan Telak Polri

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Pukulan Telak Polri
Kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan coreng citra Polri. (Ilustrasi/Freepik)


Obsessionnews.com - Peristiwa polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumbar, menjadi pukulan telak bagi institusi Polri. Anggota komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Surahman Hidayat menilai kasus tersebut mencoreng citra profesionalisme penegak hukum.

Surahman meminta adanya penyelidikan secara transparan dari kasus AKP Dadang Iskandar yang tega menembak Kompol Anumerta Ulil hingga tewas. Dadang sudah menjadi tersangka dan kena sanksi etik berat, namun di balik peristiwa ini terdapat dugaan beking tambang ilegal.

Baca Juga:
Dalam Sepekan Terjadi Dua Kasus Penembakan, Ada Apa dengan Polisi?

“Insiden ini merupakan pukulan besar, tidak hanya bagi institusi Polri, tetapi juga bagi masyarakat yang mengharapkan keteladanan dan profesionalisme dari aparat penegak hukum,” kata Surahman dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (2/12).

Dia menilai perlu ada evaluasi menyeluruh oleh Polri merespons insiden tersebut. Khususnya terkait pembinaan personel, manajemen stres serta sistem pengawasan internal Polri.

Baca Juga:
Penembakan Polisi di Solok Selatan: Konflik Kepentingan Tambang Ilegal Tanpa Akhir

“Peristiwa ini tidak hanya memerlukan penegakan hukum yang adil terhadap pelaku, tetapi juga investigasi menyeluruh terhadap motif dan latar belakang yang memicu tragedi ini. Masyarakat berhak mengetahui kebenaran, dan Polri harus menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas institusi,” ujarnya. (Erwin)

"Sebagai mitra kerja Polri, Komisi III DPR RI akan mendorong reformasi lebih lanjut, terutama dalam pembenahan konflik internal dan penguatan nilai-nilai etika serta kedisiplinan aparat,” tambahnya. (Erwin)