Budi Arie Lalai, Meutya Hafid yang Kena Getahnya

Budi Arie Lalai, Meutya Hafid yang Kena Getahnya
Menkop Budi Arie selepas menghadiri rapat koordinasi di Kantor Menko Pemberdayaan Masyarakat, di Jakarta, Selasa (5/11). (Istimewa)

Obsessionnews.com - Tak kurang 30 hari menjadi anggota kabinet, Menkomdigi Meutya Hafid dihadapi kenyataan pahit. Belasan ASN pada kementerian yang dipimpin membina ribuan situs judi online (judol). Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menganggap kasus itu terjadi tak lepas dari kelalaian Budi Arie Setiadi ketika menjabat Menkominfo. Kini Meutya Hafid yang kena getahnya. 

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, pada Selasa (5/11), Menkomdigi Meutya Hafid menyebut, kasus yang diungkap Polda Metro Jaya bakal terus bergulir. Bahkan jumlah tersangka dari unsur kementerian bisa bertambah. 

Baca Juga:
Mantan Anak Buah Terlibat Judi Online, Budi Arie Jangan Lepas Tangan

“Tidak tertutup kemungkinan penonaktifan yang akan dilakukan bertambah," kata politisi Golkar yang juga mantan jurnalis itu.

 

Dia menegaskan belasan pegawai yang jadi tersangka sudah dinonaktifkan. Namun dari penelusuran sementara ini, belum ditemukan adanya keterlibatan pejabat eselon I maupun II. 

Baca Juga:
Usut Sindikat Judol, Polri Diminta Tak Ragu Periksa Budi Arie

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mendorong Polri maupun Polda Metro Jaya tak ragu mengungkap tuntas sindikat judol di kementerian. Politisi PDIP menilai kasus tersebut sudah terdeteksi sejak jauh hari. Bahkan dirinya meyakini Budi Arie ketika masih menjabat Menkominfo mengetahui hal itu.


"Tetapi saat itu tidak mendapatkan perhatian Menteri Budi Arie," kata Hasanuddin.

Baca Juga:
Kementerian Sarang Judi Online, Menteri Meutya Hafid Mampu Bersih-bersih?

Dia meminta polisi tak ragu memeriksa Budi Arie yang kini menjabat Menkop, untuk mengusut tuntas sindikat judol. “Kalau mengarah ke sana, why not," kata dia.

 

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto meragukan tidak ada keterlibatan pejabat eselon dari kasus judol di Kemenkomdigi. “Memang sangat tidak masuk logika bila oknum-oknum tersebut hanya bekerja sendirian. Selalu ada support system yang membuat mereka leluasa bermain judol dengan menggunakan fasilitas negara," ujarnya.

 

Budi Arie hingga kini tidak mau berbicara banyak mengenai kasus tersebut. Dirinya bahkan merasa tidak berwenang mengomentari kasus itu. 

 

“Saya fokus (urus) koperasi dan urus rakyat," kata dia. (Erwin)