Jangan ABS, Polri Ditantang Tangkap Aktor Utama Judol di Kemenkomdigi

Obsessionnews.com - Langkah Polri mengungkap praktik judi online (judol) di Kementerian Komdigi perlu diapresiasi. Namun Polri diminta berani menangkap aktor utama di balik praktik tercela itu. Tidak sebatas asal bapak senang (ABS) mencuri hati Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan gebrakan sesaat, namun masuk angin dalam perjalanannya.
Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto tidak meragukan kemampuan Polri mengungkap tuntas kasus yang memalukan ini. Namun dia menilai dibutuhkan kemauan ekstra dari penyidik maupun pemimpin Polri untuk membongkar sindikat di Kemenkomdigi.
Baca Juga:
Kementerian Sarang Judi Online, Menteri Meutya Hafid Mampu Bersih-bersih?
"Kalau enggak mau mana bisa ada pengungkapan kasus di Komdigi tersebut? Problemnya adalah konsisten apa sekadar ABS pada Presiden Prabowo dengan visi Astacitanya, itu bisa dilihat dari langkah-langkah berikutnya. Kalau tidak konsisten, berarti mengonfirmasi dugaan bahwa gebrakan saat ini hanya sekedar membangun citra alias ABS saja," kata Bambang kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Senin (4/11).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kantor Kemkomdigi, siang ini, telah menyampaikan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus judol. Kemenkomdigi juga membuka akses luas bagi Polri untuk melakukan pembersihan.
Baca Juga:
Kejagung Ungkap Markus MA, Polri Bongkar Mafia Judi Kementerian, KPK Loyo Usut Gratifikasi Kaesang
Sejauh ini, Polri telah menetapkan 16 tersangka. Sebanyak 12 orang diantaranya merupakan pegawai Kemenkomdigi. Para tersangka membina ribuan situs judol dan meraup untung dari kegiatan tersebut. Sigit menyebut, kalau dari perkembangan penyidikan ditemukan kolaborasi dengan sindikat internasional, Polri siap melakukan kerja sama dengan Interpol.
Menurut Bambang, komitmen Kapolri perlu dibuktikan dalam bentuk aksi. Dia meminta, Polri memulainya dengan memeriksa atasan-atasan para pegawai Kemkomdigi yang dulu disebut Kemkominfo itu.
Baca Juga:
Sebulan Terbentuk, Kinerja Satgas Judi Online Dipertanyakan
"Jadi, kalau pengungkapan keterlibatan oknum Kemenkomdigi tersebut bukan hanya gimmick, pencitraan, harusnya bisa diungkap aktor-aktor lainnya, bahkan sampai ke bandar. Memang sangat tidak masuk logika bila oknum-oknum tersebut hanya bekerja sendirian. Selalu ada support system yang membuat mereka leluasa bermain judol dengan menggunakan fasilitas negara," kata Bambang. (Erwin)