Usung Pram-Rano di Jakarta, Apa yang Mau Dibuktikan PDIP?

Usung Pram-Rano di Jakarta, Apa yang Mau Dibuktikan PDIP?
* Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno. (Instagram)

Obsessionnews.com – PDIP memilih untuk mengusung kader yakni Pramono Anung dan Rano Karno sebagai bakal cagub-cawagub pada Pilgub Jakarta. Langkah ini cukup berisiko, setelah sebelumnya diproyeksikan bakal mengombinasikan sosok eksternal dengan internal. Apa yang mau dibuktikan PDIP?

Profesor riset BRIN Lili Romli menganggap keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusung paket cagub-cawagub dari internal tidak mengejutkan. Malah membuktikan partai banteng moncong putih memprioritaskan kader.

Baca juga: Jadi Cagub Jakarta, Pramono Anung: Sudah Keputusan, Saya Jalankan

“Saya kira tidak mengejutkan karena kadernya yang dicalonkan. Tampaknya PDIP lebih memilih kadernya dalam mencalonkan daripada calon dari luar,” kata Romli kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Rabu (28/8).

Dia menganggap hal tersebut bagus. Setidaknya menunjukkan kalau PDIP mengutamakan kedekatan ideologis dalam mengusung kandidat. Artinya elektabilitas bukan parameter utama.

“Saya kira itu hal yang bagus dan baik. Tampaknya Ibu Megawati tidak berdasarkan pada pertimbangan elektoral, tetapi ideologis sehingga tidak melihat apakah nanti menang atau kalah itu persoalan kedua,” ujarnya.

Baca juga: Antara Anies, Ahok dan Pram PDIP Monitor Aspirasi Arus Bawah

“Yang utama adalah kadernya maju dan loyal pada partai.”

Secara kapasitas, Pram dan Rano memiliki pengalaman panjang di eksekutif dan legislatif sehingga layak menjadi kepala daerah. Pram pernah menjabat Sekjen PDIP dan Wakil Ketua DPR untuk masa jabatan 2009-2014.

Pram juga dua periode menjabat Sekretaris Kabinet pada pemerintahan Presiden Jokowi. Sementara Rano yang kini menjadi anggota DPR pernah memimpin Banten sebagai wagub dan gubernur.

Namun demikian, secara kombinasi, Pram-Rano satu warna karena sama-sama kader partai dan harus merebut simpati warga Jakarta yang heterogen. Romli mengakui secara elektabilitas keduanya perlu diuji.

Baca juga: Megawati: Saya Disuruh Usung Anies, Jangan Begitu Dong…

“Jika hitungan-hitungan berdasarkan survei, pasangan tersebut belum terlihat elektabilitasnya,” ujarnya.

PDIP digadang-gadang bakal mengusung Anies Baswedan dan berduet dengan kader internal Rano Karno. Anies yang sempat bertandang ke Kantor DPD PDIP DKI juga datang ke Kantor DPP PDIP, pada Senin (26/8), namun namanya tidak disebut ketika Mega mengumumkan kandidat kepala daerah gelombang ketiga yang bakal diusung. Belakangan Pram-Rano langsung mendaftar tanpa diumumkan terlebih dulu.

Jubir PDIP Aryo Seno Bagaskoro menyebut, mengusung sosok eksternal sekalipun dipersepsikan kuat untuk menang butuh waktu pencocokan panjang. Dia juga menyinggung pidato Mega yang menolak partai hanya jadi tebengan atau didompleng saja.

Baca juga: Tunda Umumkan Kandidat Pilgub Jakarta, Ada Apa dengan Megawati?

“Kami tidak terbiasa dengan pola seperti itu,” ujarnya.

Seno mengatakan, PDIP menggunakan nalar kontestasi bukan sebatas urusan menang-kalah, namun pentingya kesamaan visi dan karakter antara partai dengan kandidat yang diusung untuk turun gelanggang. Maka di Jakarta, PDIP juga membuka opsi mengusung paket cagub-cawagub internal.

“Sebagai partai yang mengusung nilai, partai yang mengusung prinsip-prinsip tertentu, partai yang menjadi partai pelopor yang berlandas ideologi, tidak mudah bagi kami untuk melakukan internalisasi nilai tanpa kerelaan dari orang-orang tersebut untuk mengikuti mekanisme yang ada di dalam partai kami,” kata Seno. (Erwin)