Polda Kalsel Sita 21,9 Kg Sabu selama Operasi Antik Intan 2024

Obsessionnews.com – Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Ditresnarkoba Polda Kalsel) bersama Polres jajaran berhasil menyita sebanyak 21,9 kilogram sabu-sabu selama Operasi Anti Narkotika (Antik) Intan 2024. Operasi ini digelar selama 14 hari, mulai dari 17 hingga 30 Mei 2024. "Selain sabu-sabu, ada juga 2.569 butir ekstasi, 2.135 butir obat-obatan mengandung psikotropika, 9.386 butir Carnophen dan dua ribu obat daftar G," ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, Kombes Pol. Kelana Jaya di Banjarmasin, Senin (3/6/2024). Baca juga: Ditresnarkoba Polda Sumsel Musnahkan 7,75 Kilogram Sabu dan 183 Butir Pil Ekstasi Kelana menyatakan, seluruh pengedar yang menjadi target operasi berhasil ditangkap, berjumlah 65 orang, terdiri dari 12 orang target Polda dan 53 target di 13 Polres jajaran. Totalnya, dalam operasi kali ini ditangkap 332 tersangka, dengan rincian 22 tersangka ditangkap oleh Ditresnarkoba Polda Kalsel dan 310 tersangka oleh Satuan Reserse Narkoba Polres jajaran. Dari jumlah tersebut, 313 tersangka adalah laki-laki dan 19 perempuan. Adapun sejumlah kasus menonjol yang diungkap termasuk oleh tim yang dipimpin Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Kalsel, AKBP Zaenal Arifien. Salah satu kasus besar melibatkan jaringan yang dikendalikan RM (24) Cs yang ditangkap di Jalan Banua Elok Kompleks Permata Indah, Kota Banjarbaru pada Minggu (19/5) dengan barang bukti 6 kilogram sabu-sabu. Kasus lainnya adalah jaringan tersangka SN (30) yang ditangkap oleh Subdit II Ditresnarkoba Polda Kalsel di Jalan Sultan Adam, Kota Banjarmasin pada Senin (27/5) dengan barang bukti 10 paket sabu-sabu seberat 1.049,88 gram. Tim yang dipimpin Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Kalsel, AKBP Ade Harri Sistriawan juga berhasil meringkus target pengedar berinisial NV (37) di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Barito Kuala pada Senin (20/5) dengan barang bukti 51 paket sabu-sabu dengan berat kotor 5.100 gram atau sekitar 5 kilogram. Baca juga: Polri Ungkap Sindikat Pekerja Maskapai yang Diduga Selundupkan Narkoba di Bandara Soekarno-Hatta Kelana menyebutkan tiga kasus menonjol tersebut masih terkait jaringan Malaysia yang memasukkan narkotika ke Kalsel melalui Kalimantan Barat, dengan modus operandi penyelundupan melalui jalur darat di Pulau Kalimantan. Atas keberhasilan operasi kali ini, Kelana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Dia juga menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam memberikan informasi terkait tindak pidana narkotika. "Kami menyadari pengungkapan ini masih kecil jika dibandingkan dengan yang beredar, tetapi kami terus berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan masyarakat Kalsel dari bahaya narkoba," ujar Kelana tegas. Dengan operasi ini, diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku dan mengurangi peredaran narkotika di wilayah Kalimantan Selatan. Polda Kalsel berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pemberantasan narkotika guna menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. (Antara/Poy)