Hilman Latief Imbau Masyarakat Waspada terhadap Penipuan Visa Haji

Obsessionnews.com - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menegaskan, hanya visa haji yang sah yang bisa digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak tergiur oleh tawaran-tawaran berhaji dengan visa lain seperti visa ummal (pekerja), ziarah (turis), atau yang disebut sebagai visa petugas haji. Baca juga: Jemaah Haji Diberangkatkan dalam Dua Gelombang, Ini Rencana Perjalanan Ibadahnya Penegasan ini disampaikan oleh Hilman menyusul munculnya banyak informasi yang menawarkan haji tanpa antre dengan berbagai jenis visa di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan grup WhatsApp. Saat ini, Hilman sendiri berada di Arab Saudi untuk memantau persiapan akhir layanan bagi jemaah Indonesia pada operasional haji 1445 H/2024 M. “Setelah berdialog dengan Kementerian Haji dan dan Umrah dan berbagai pihak, kami menegaskan lagi bahwa untuk keberangkatan haji harus menggunakan visa haji,” tegas Hilman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/4/2024). Hilman juga menyampaikan, pemerintah Arab Saudi telah menginformasikan tentang potensi penyalahgunaan visa non-haji pada haji tahun ini, dan mereka akan melaksanakan pemeriksaan yang ketat serta intensif terhadap visa yang digunakan. Visa haji diatur dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU). Visa haji Indonesia terdiri dari visa haji kuota Indonesia dan visa haji mujamalah undangan dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Baca juga: Kuota Jemaah Haji Reguler Terpenuhi saat Penutupan Pelunasan Tahap II Kuota haji Indonesia terbagi menjadi haji reguler yang diselenggarakan pemerintah dan haji khusus yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Untuk operasional 1445 H/2024 M, total kuota haji Indonesia adalah 241.000 jemaah. Hilman mengakui, antrean untuk haji saat ini sangat panjang karena tingginya antusiasme masyarakat Indonesia. Namun, dia menegaskan masyarakat harus lebih waspada terhadap informasi-informasi yang menawarkan berangkat haji tanpa antre. Arab Saudi juga telah menegaskan penerapan kebijakan-kebijakan baru yang lebih ketat pada haji tahun ini, termasuk dalam hal kesehatan, visa, dokumen, dan aspek lainnya. Hilman menekankan pentingnya kerja sama antara Kementerian Agama Indonesia dan Kementerian Haji dan Umrah Saudi dalam menjaga agar tidak ada jemaah yang tertipu atau mengalami masalah selama proses haji. "Diharapkan agar masyarakat tidak tergiur oleh tawaran-tawaran yang tidak jelas keabsahannya. Tetap waspada dan mematuhi prosedur resmi untuk memastikan keberangkatan haji yang aman dan sah," pesannya. Di tempat terpisah, Direktur Layanan Haji dalam Negeri pada Ditjen PHU Kemenag Saiful Mujab menambahkan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia. Menurutnya, setelah proses pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) selesai, tahap selanjutnya adalah penyiapan dokumen dan proses pemvisaan. “Saat ini sedang proses visa dan dokumen lainnya seperti paspor, bio visa, dan lainnya,” sebut Saiful. Sampai sekarang, sudah sekitar 23.000 jemaah yang sudah terbit visanya. "Ini akan terus berproses hingga semua visa jemaah haji Indonesia terbit,” tambahnya. Bersamaan dengan proses pemvisaan, pihaknya juga melakukan proses pemaketan layanan jemaah dan penyusunan kelompok terbang (kloter). Untuk jadwal penerbangan jemaah haji sudah ditetapkan, baik yang akan berangkat dengan Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia. Baca juga: Catat! Ini Tips Sehat bagi Jemaah Haji di Tanah Suci “Kami juga sedang melakukan penyiapan akhir asrama haji, baik sebagai embarkasi, transit, maupun embarkasi antara, untuk menerima jemaah,” ucapnya. Kloter awal jemaah haji gelombang pertama dijadwalkan masuk asrama haji pada 11 Mei 2024. Mereka akan terbang sehari berikutnya, dari embarkasi menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Proses pemberangkatan jemaah gelombang pertama ke Madinah akan berlangsung dari 12 - 23 Mei 2024. Sementara untuk jemaah haji gelombang kedua, kloter awal akan mulai masuk asrama haji pada 23 Mei 2024. Mereka akan diberangkatkan dari Embarkasi menuju King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah mulai 24 Mei sampai 10 Juni 2024. (M Lubis)