Airlangga Digoyang Melalui Wacana Munaslub, Ini Tanggapan Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar

Airlangga Digoyang Melalui Wacana Munaslub, Ini Tanggapan Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar
Obsessionnews.com – Kursi Ketua Umum Partai Golkar yang diduduki Airlangga Hartarto tengah digoyang. Dikabarkan Dewan Partai Golkar menggulirkan wacana menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk memilih Ketum Golkar yang baru. Menanggapi berita tersebut Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Yuddy Chrisnandi menegaskan, pihaknya tidak pernah mengusulkan penyelenggaraan Munaslub untuk membatalkan dukungan Airlangga sebagai calon presiden (capres) dari partai berlambang pohon beringin.   Baca juga:Soal Wacana Pergantian Ketum Golkar, Ridwan Hisjam: Tergantung Pemilik SuaraSurvei PSI: Masyarakat Puas terhadap Kinerja Jokowi, Polri dan Airlangga HartartoBelum Ada Perubahan, Bamsoet Tegaskan Capres Golkar Airlangga HartartoAirlangga Hartarto Masih Jadi Favorit Capres 2024     Diketahui dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019 diputuskan mendukung Airlangga sebagai capres untuk Pilpres 2024. Yuddy menegaskan, dalam rapat Dewan Pakar yang digelar pada Minggu (9/7/2023) di rumah Ketua Dewan Pakar Agung Laksono tidak membahas usulan munaslub Partai Golkar. “Pada rapat tersebut menegaskan berita-berita yang berkembang tersebut tidak benar,” tutur Yuddy dalan keterangannya, dikutip obsessionnews.com dari situs resmi Golkar, Rabu (12/7). Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) ini menambahkan, Dewan Pakar Partai Golkar dalam rapat pleno VIII sama sekali tidak melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan Munaslub. Yuddy mengatakan, berita terkait adanya usulan Munaslub oleh anggota Dewan Pakar merupakan pendapat pribadi. Pendapat tersebut bukan sikap resmi Dewan Pakar. Dewan Pakar mengakui ada kesepakatan untuk mendorong Airlangga untuk mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2024. Selain itu Golkar juga tak ragu membuat poros baru koalisi pilpres di luar koalisi yang sudah terbentuk saat ini. Menurut Yuddy, poros baru ini akan menguntungkan kedudukan dan posisi Golkar. Sebab Golkar berpeluang memiliki kendaraan politik terkait pencapresan. “Poros baru ini akan membangkitkan moril seluruh caleg Partai Golkar sebagai pejuang-pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024,” ujarnya. Dewan Pakar juga meminta Airlangga segera menentukan calon wakil presiden. Pengumuman ini diminta dilakukan sebelum Agustus 2023 berakhir. Sebelumnya diberitakan anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bisa saja dilakukan bila Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto tidak dicalonkan sebagai presiden. Pasalnya diputuskannya Airlangga sebagai capres juga merupakan hasil Munas dan Rakernas Partai Golkar. Karena itu, bila nantinya Airlangga tidak jadi sebagai capres, maka adanya wacana Munaslub bukanlah sesuatu yang haram. Dewan Pakar, kata Ridwan, bahkan telah memberikan tiga rekomendasi kepada Ketum Golkar. Rekomendasi itu merupakan hasil Rapat Pleno VIII Dewan Pakar pada Minggu (9/7/2023). Ridwan menyebutkan ada sejumlah rekomendasi yang dikeluarkan terkait evaluasi pencapresan Airlangga. Mekanisme evaluasi itu kata Ridwan melalui Munaslub. “Jadi Munaslub dalam rangka mengubah keputusan bahwa Airlangga bukan capres, bisa calon lain. Tapi berpeluang juga karena Munaslub maka pergantian Ketum bisa mengarah ke sana, tergantung pemilik suara,” kata Ridwan saat dihubungi, Minggu. Pertama, Dewan Pakar Golkar merekomendasikan kepada Airlangga untuk membentuk Poros Baru di luar koalisi pilpres yang sudah ada. Pembentukan koalisi baru ini kata Dewan Pakar Golkar terwujud sedianya memenuhi presidential threshold. Membuat poros baru menurut Dewan Pakar Golkar akan menguntungkan posisi partai. Di mana Golkar punya kendaraan politik dalam pencapresan. Juga poros baru ini membangkitkan moril seluruh calon anggota legislatif Golkar sebagai pejuang yang berada di garis depan menuju kemenangan Pileg 2024 mendatang. Kedua, Airlangga diminta mendeklarasikan diri sebagai capres dari partai Golkar. Airlangga juga diminta untuk menindaklanjuti rekomendasi pertama, Dewan Pakar untuk mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Partai Golkar. Ia juga sekaligus diminta menentukan pasangan cawapresnya sesegera mungkin paling lambat sebelum Agustus 2023. Ketiga, Airlangga diperintahkan untuk mensosialisasikan diri ke masyarakat. Dewan Pakar merekomendasikan Airlangga menjalankan program Menyapa Rakyat di seluruh Indonesia, tujuannya demi memenangkan Pilpres dan Pileg. Sementara itu, baik Airlangga maupun pengurus DPP Partai Golkar membantah adanya Munaslub. Semua kader masih teguh menjadikan Airlangga sebagai Capres, dan solid mendukungnya sebagai ketua umum partai. “Tidak ada agenda ataupun kesempatan untuk melakukan munaslub. Seluruh elemen Golkar tetap solid setia kepada Ketum Golkar,” kata Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono, saat dihubungi, Senin, 10 Juli 2023. (arh/Al)