BPTJ Ajak Warga Pakai Transportasi Umum untuk Menurunkan Tingkat Kemacetan

Obsessionnews.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggelar webinar kampanye Jalan Hijau yang bertemakan Capek Kan Bawa Kendaraan Sendiri ! Kuy, Mending Naik Transportasi Umum Aja..” pada Rabu (15/2/2023). Data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengungkapkan, indeks kemacetan di Ibu Kota diperkirakan di atas 50 persen pada awal 2023 atau hampir menyamai angka indeks kemacetan sebelum pandemi pada 2019, yakni 53 persen. Padahal batas indeks kemacetan tidak boleh lebih dari 40 persen. Sekretaris Badan BPTJ Agung Rahardjo mengungkapkan, kemacetan dapat menurunkan produktivitas warga. Untuk itu, dia mengajak warga untuk menggunakan transportasi umum. "Kemacetan menurunkan kualitas dan produktivitas warga," ujar Agung saat membuka webinar. Menurutnya, transportasi kini masuk sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi masyarakat, untuk memudahkan mobilitas. "Kita bicara waktu, jarak, dan kompleksitas dalam pemenuhan transportasi," ungkapnya. Dia menjelaskan, moda transportasi dan kapasitas jalan menjadi dua hal yang perlu mendapat perhatian. Untuknya menggunakan kendaraan umum bisa menjadi solusi dalam mengurai kemacetan. Selain menyebabkan persoalan lingkungan yaitu pencemaran udara yang mengakibatkan berbagai macam penyakit pernafasan, kemacetan juga berdampak besar terhadap ekonomi. "Akibat kemacetan di enam kota metropolitan termasuk Jabodetabek mengakibatkan kerugian ekonomi mencapai Rp71,4 triliun per tahun akibat pemborosan bahan bakar dan waktu yang hilang di kota metropolitan," urai dia. Data tersebut diketahui pada laporan studi Bank Dunia pada 2019 terhadap enam kota metropolitan di Indonesia, yakni Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. "Solusi kemacetan banyak digelontorkan dan kini yang sedang menjadi perbincangam adalah rencana penerapan ERP atau jalan berbayar," kata Agung. (Poy)