HNW Usulkan Gelar Kompetisi Sepak Bola Antar Negara-negara OKI

HNW Usulkan Gelar Kompetisi Sepak Bola Antar Negara-negara OKI
Obsessionnews.com - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga anggota DPR RI dan sekaligus Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) hobi menonton sepak bola. HNW memberikan perhatian besar pada dua negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Qatar dan Maroko, yang tampil di pentas World Cup 2022. Ia mengapresiasi Qatar yang sukses sebagai tuan rumah, dan Maroko yang membuat sejarah karena berhasil menembus semifinal.   Baca juga:Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022: Bantai Portugal 1-0, Ronaldo MenangisJerman Tersingkir di Piala Dunia 2022 Akibat Dukung LGBT     Terkait hal itu HNW mengusulkan agar Sekjen OKI menguatkan kerja sama antara negara-negara anggota OKI dengan menggelar kompetisi sepak bola antar negara-negara anggotanya. “Ada euforia yang sangat besar atas keberhasilan Maroko mencapai semifinal Piala Dunia. Euforia tersebut bukan hanya ada di Maroko, tetapi juga di negara-negara OKI lainnya, termasuk di Indonesia. Momentum ini seharusnya bisa ditangkap oleh OKI untuk menguatkan solidaritas, kerja sama di antara negara-negara OKI dengan menggelar kompetisi sepak bola antar sesama anggotanya,” tutur HNW dikutip dari situs resmi Fraksi PKS DPR RI, Kamis (15/12/2022). Menurutnya, keberhasilan Maroko itu bisa menjadi contoh bagi negara OKI lainnya bahwa mereka bisa berkiprah di kancah dunia persepakbolaan Internasional. “Oleh karenanya OKI perlu memfasilitasi dan mendorong kerja sama di bidang olahraga sepak bola ini, dengan menggelar kompetisi sepak bola yang melibatkan 57 negara anggota OKI,” tukasnya. HNW menjelaskan OKI memang telah memiliki Islamic Solidarity Games (ISG) yang sudah digelar sebanyak lima kali sejak 2005. Salah satu olahraga yang dipertandingkan dalam ISG ini memang sepak bola. Namun, menurutnya, karena bercampur dengan cabang olahraga lain, pengelolaannya belum dilakukan secara maksimal. “Misalnya dalam ISG 2021 (2022) yang digelar di Turki. Hanya delapan negara yang dapat ikut dalam kompetisi cabang olahraga, karena melihat ranking FIFA, di mana Timnas U-23 Indonesia tidak bisa ikut serta karena ranking FIFA yang jeblok. Apabila dibuat kompetisi sepak bola di internal OKI sendiri, akan lebih seru dan bermanfaat bagi penguatan kerja sama di antara negara-negara OKI, juga bagi pembinaan sepak bola di negara-negara OKI. Jika sistemnya dibuat kualifikasi seperti Piala Dunia, tentu dengan ketentuan khas yg dibuat OKI sebagaimana bisa dibuat oleh Qatar,” tuturnya. Ia menambahkan, kejutan yang ada di Piala Dunia 2022 menunjukan negara-negara OKI bisa bersaing dengan negara-negara yang sudah mapan sepak bolanya. “Selain Maroko yang bisa mencapai semifinal, dan Senegal pada fase 16 besar, di fase group ada Arab Saudi dan Tunisia yang berhasil menumbangkan raksasa sepak bola dan mantan juara dunia. Argentina dikalahkan oleh Saudi Arabia, dan Tunisia berhasil mengalahkan Perancis,” tandasnya. Apalagi, imbuhnya, dengan keberhasilan spektakuler Qatar, salah satu anggota OKI. sebagai tuan rumah dan penyelenggara World Cup 2022. “Momentum ini seharusnya dapat ditangkap oleh OKI untuk memajukan kerja sama di antara anggota OKI dengan menjadikan gelaran kompetisi sepakbola di antar negara anggotanya sebagai sarananya,” ujar Ketua Majelis Syuro PKS ini. (red/arh)