PM Malaysia Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik!

PM Malaysia Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik!
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik untuk konsumen dalam negeri. Kenaikan tarif hanya akan melibatkan perusahaan multinasional, secara bertahap dan wajar. "Pemerintah tidak berencana menaikkan tarif listrik untuk konsumen dalam negeri, agar tidak membebani masyarakat," kata PM Anwar Ibrahim seperti dilansir malaysianow.com, Rabu (14/12/2022). Keputusan tersebut, jelasnya,  juga melibatkan industri kecil dan menengah, perusahaan pertanian dan produsen makanan meskipun akan memberikan implikasi keuangan negara hampir RM30 miliar per tahun. “Kalau dinaikkan, itu hanya untuk perusahaan multinasional karena tarif saat ini terlalu rendah untuk mereka dan subsidi semacam itu tidak boleh diberikan kepada perusahaan raksasa yang mendapat untung besar," lanjutnya. "Sedangkan untuk masyarakat (konsumen dalam negeri), pemerintah tidak ada rencana apapun untuk menaikkan tarif dasar listrik," tegas PM Anwar Ibrahim dalam konferensi pers usai memimpin rapat kabinet di Putrajaya, Rabu (14/12). Namun, Anwar mengatakan kenaikan tarif untuk perusahaan multinasional hanya akan dilakukan secara bertahap dan wajar, untuk memastikan tidak mempengaruhi operasi dan proyeksi mereka. Dia mengatakan rincian tentang keputusan tersebut akan diumumkan oleh Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad. Soal persiapan penanganan banjir, Anwar mengatakan Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi segera berangkat ke Kelantan pada Kamis (15/12), untuk mengidentifikasi langkah awal yang bisa diambil dalam persiapan banjir. "Dia akan mengidentifikasi masalah dan melakukan persiapan awal. Pendekatan kami berbeda. Kami tidak menunggu banjir terjadi, kami melakukan persiapan sebelum itu terjadi," katanya. Pada Selasa (13/12), Zahid mengatakan pemerintah akan mengambil langkah proaktif dalam penanggulangan bencana banjir termasuk mengaktifkan pusat-pusat bantuan sementara lebih awal. Dia mengatakan, dengan kerja sama Departemen Meteorologi Malaysia, beberapa daerah yang curah hujannya tinggi dan diperkirakan menyebabkan banjir akan difokuskan. Sementara itu Anwar mengatakan, Otoritas Pemasaran Pertanian Federal (Fama) telah diinstruksikan untuk lebih proaktif menghadapi situasi yang melibatkan petani karena masalah ketidakberesan infrastruktur pemasaran. "Tahun lalu, Anda mendengar tentang masalah besar yang menimpa petani Cameron Highlands yang menyebabkan mereka membuang produknya, tidak memiliki pembeli, kesulitan transportasi, dll. Jadi Fama harus melakukan tindakan itu," paparnya. (Red)