Indonesia akan Berikan Bantuan Kemanusiaan Rp7,1 Miliar untuk Bencana Pakistan

Obsessionnews.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait Rencana Pengiriman Bantuan Medis Bencana Banjir di Negara Pakistan di Kantor Kemenko PMK, Senin (5/9/2022). Baca juga:India-Pakistan Dilanda ‘Cuaca Neraka’, Suhu Capai 45 Derajat CelsiusLengserkan PM Tak Becus Urus Ekonomi, DPR Pakistan Pilih PM BaruAksi Demo Rakyat Pakistan Tuntut Perdana Menteri Lengser! Dalam rapat tersebut disepakati pemerintah akan memberikan sejumlah bantuan kepada Pakistan, salah satunya ialah pemberian bantuan kemanusiaan sebesar USD 500,000 atau setara sekitar Rp7,1 miliar. Selain bantuan hibah secara tunai, pemerintah juga akan memberikan bantuan melalui pengiriman personel berupa Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari tenaga gabungan (joint forces) Badan Nasioal Penanggulangan Bencana (BNPB), BASARNAS, TNI, Polri, dan NGO. Dan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk terdampak terutama kelompok rentan. “Tentu ini tidak lepas dari posisi presiden sebagai Presiden G20 dan kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintah Pakistan. Karena itu, dengan kondisi yang ada, bantuan ini harus dilakukan dengan segera,” ungkap Menko PMK Muhadjir Effendy dikutip dari siaran pers. Adapun pembentukan tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan dan tim persiapan pendanaan melalui Dana Siap Pakai (DSP) akan dikoordinasikan oleh (BNPB). Kemudian tim bantuan kesehatan, baik tenaga medis, alat kesehatan, obat-obatan, dan lainnya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tim transportasi, keamanan dan personil oleh TNI, dan pendukung lainnya. “Saya mohon Kepala BNPB yang bertindak sebagai ketua yang didampingi Kemenkes dan Kemenko PMK agar segera merencanakan program dan anggaran untuk pengiriman tim medis dan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait,” ujar Muhadjir. Sebelumnya Pemerintah Pakistan telah mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk menangani apa yang disebut sebagai “Bencana Skala Epik”. Hal itu dikarenakan hujan lebat dan curah hujan tinggi yang melanda Pakistan sejak Juni lalu telah menyebabkan sepertiga wilayah pakistan terendam banjir. Beberapa provinsi yang terdampak parah dia ntaranya Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. Tercatat sebanyak 1.136 jiwa meninggal dunia, 1.575 jiwa korban luka, 364.000 jiwa mengungsi, dan 33 juta jiwa terdampak. “WNI di sana (Pakistan) alhamdulillah tidak ada yang menjadi korban. Sementara ini kita fokuskan langkah kita untuk mitigasi, nanti pada tahap berikutnya akan kita coba rehabilitasi dan rekonstruksi,” tutur Muhadjir. Ia menambahkan, tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan yang telah dibentuk perlu melakukan survei pendahuluan. “Tidak cukup saya kira mendapatkan data dari meja, tapi perlu ada tim yang mengecek di lapangan,” jelasnya. Rapat dipimpin langsung oleh Muhadjir Effendy dan dihadiri sejumlah pejabat negara, di antaranya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Perwakilan Kemenlu Siti Mauludiah, perwakilan Kemenkeu Made Arya Wijaya, perwakilan Kemenhub Maria Kristi Endah, TNI Letjen TNI Eko Margiyono dan Polri Irjen Pol. Indra Miza. (red/arh)