Sabtu, 4 Mei 24

Aksi Demo Rakyat Pakistan Tuntut Perdana Menteri Lengser!

Aksi Demo Rakyat Pakistan Tuntut Perdana Menteri Lengser!
* Aksi demo tuntut PM Pakistan Imran Khan lengser. (AP/VOA)

Aksi demo rakyat di Pakistan memuntut Perdana Menteti (PM) Imran Khan lengser. Pasalnya, suara mosi tidak percaya di parlemen menang sehingga sang Perdana Menteri harus segera digulingkan!

Imran Khan kehilangan dukungannya sebagai PM Pakistan karena dianggap tak becus mengurus perekonomian negara itu di tengah Covid-19.

Pendukung partai oposisi meneriakkan slogan-slogan saat mereka merayakan keberhasilan mosi tidak percaya terhadap Perdana PM di luar Majelis Nasional, di Islamabad, Pakistan, Minggu (10/4/2022).

PM Pakistan tersebut digulingkan usai kalah dalam pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen.

Imran Khan resmi diberhentikan sebagai PM Pakistan, Minggu (10/4/2022). Sebanyak 174 anggota parlemen mendukung mosi tidak percaya ke mantan pemain kriket berusia 69 tahun itu.

Ia membuat sejarah menjadi PM yang digulingkan lewat mosi tak percaya. Khan sendiri menjabat sejak 2018.

Imran Khan digulingkan pasca seminggu yang panas di parlemen. Hal ini terkait ekonomi.

Ia dianggap tak becus mengurus perekonomian negara di tengah pandemi Covid-19. Pakistan mencatat inflasi yang tinggi, dua digit, yang mendominasi sebagian besar masa jabatannya.

Bukan hanya itu, kebijakannya yang mengumumkan pemotongan harga bahan bakar dan listrik domestik di tengah kenaikan harga global, menjadi boomerang. Langkah ini menambah tekanan lebih lanjut pada defisit fiskal Pakistan yang selama ini memang punya masalah kronis, belum lagi neraca perdagangan.

Pekan kemarin mata uang Pakistani rupee (PKR) juga jatuh ke posisi terendah dalam sejarah terhadap dolar AS. Bank sentral Pakistan, Bank Negara Pakistan, juga menaikkan suku bunga secara tajam dalam pertemuan darurat.

“Sebagian dari itu adalah situasi yang mereka warisi dari pemerintah sebelumnya dan sebagian dari itu tentu saja Covid-19” kata Shahrukh Wani, seorang ekonom di Sekolah Pemerintahan Blavatnik, Universitas Oxford, dikutip Al Jazeera.

“Tetapi … reformasi tidak pernah dilakukan.”

Dukungan militer terhadapnya juga telah hilang. Khan disebut berselisih dengan militer soal penunjukan penting dan kebijakan luar negeri.

Hal ini tercium sejak Oktober 2021. Kala itu, ketegangan sipil-militer meledak di depan umum ketika Khan mencoba mempertahankan Letnan Jenderal Faiz Hameed sebagai kepala mata-mata militer, menolak calon panglima militer Jenderal Qamar Bajwa.

Jenderal Bajwa mengajukan Letnan Jenderal Nadeem Anjum. Meski akhirnya Ajnum diangkat sebagai direktur jenderal baru di intelijen, ini telah membuat hubungan yang semula romantis menjadi renggang.

Belum lagi, keputusan Khan melakukan perjalanan dinas ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin kala beberapa jam setelah Moskow menyerang Ukraina. Ini membuat kritikan makin teras ke dirinya.

Khan sendiri menyerukan protes pada keputusan parlemen. Ia bahkan menyerukan ke pendukungnya untuk berdemo.

“elum lagi, keputusan Khan melakukan perjalanan dinas ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin kala beberapa jam setelah Moskow menyerang Ukraina. Ini membuat kritikan makin teras ke dirinya.

Khan sendiri menyerukan protes pada keputusan parlemen. Ia bahkan menyerukan ke pendukungnya untuk berdemo.

“Saya memberi tahu semua pendukung saya di seluruh Pakistan, pada hari Minggu, setelah salat Isya, Anda semua harus keluar dari rumah Anda dan memprotes secara damai terhadap pemerintah impor yang mencoba untuk berkuasa,” katanya dalam sebuah pidato. untuk bangsa pada hari Jumat.

Ia juga meyakini mosi tidak percaya di parlemen adalah konspirasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Menurutnya ada surat diplomatik AS yang memperingatkan untuk mencopotnya sebagai PM.

Belum diketahui siapa PM baru Pakistan. Namun politisi oposisi Shehbaz Sharif, adik mantan PM Nawaz Sharif, mengajukan dirinya, dalam laporan terbaru Reuters.

“Fajar baru telah dimulai … Aliansi ini akan membangun kembali Pakistan,” katanya kepada parlemen.

Sharif sendiri bertahun-tahun menjabat Kepala Menteri Provinsi Punjab. Partai Khan sendiri telah mengajukan mantan menteri luar negeri sebagai calon.

Menurut analis politik setempat, ekonomi akan tetap menjadi tantangan serius pemerintah baru. Masalah ekonomi sudah mengakar.

“Tantangan ekonomi Pakistan begitu mengakar sehingga tidak akan ada perbaikan cepat – bertentangan dengan apa yang diharapkan banyak orang,” kata analis politik ekonomi setempat Hasan Askari Rizvi.

Sementara itu sejumlah warga mendukung penggulingan Khan.

“Saya senang atas apa yang terjadi pada pemerintahan Khan,” kata Muhammad Aqeeb, seorang penjual toko kelontong berusia 30 tahun di Aabpara, pasar tertua di Islamabad.

“Gaji saya Rs 30.000 (sekitar Rp 2,3 juta) tetapi hidup tidak pernah sesulit ini selama empat tahun terakhir,” kata Aqeeb.

“Yang penting bagi kami adalah makanan di atas meja, dan bukan konspirasi,” kata pensiunan tentara Zahoor Ahmad, 60 tahun. (CNBCIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.