Habil Sebut Pernyataan Suharso tentang 'Amplop' Wujud Takzim pada Kiai

Habil Sebut Pernyataan Suharso tentang 'Amplop' Wujud Takzim pada Kiai
Obsessionnews.com - Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Forum Ka'bah Membangun, H. Habil Marati menyebut pernyataan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusar (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa soal pemberian "amplop" untuk para kiai sebagai wujud takzim kepada kiai.   Baca juga:Pidato Ketum PPP Suharso Monoarfa Dinilai Rendahkan Martabat Kiai, Zainut Berikan KlarifikasiHabil Marati: Haram Hukumnya PPP Meninggalkan Islam sebagai Identitasnya     "Secara narasi dapat ditafsirkan sebagai tidak patut dan menyakitkan, tapi bagi kita yang terbiasa memahami substantif sejatinya Suharso ingin melindungi kiai dan pesantren dari subjek hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baik dalam bentuk gratifikasi maupun pencucian uang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/8/2022). Menurut Habil, Suharso bermaksud hormat dan takzim kepada kiai dan pesantren yang selama ini terbukti menjadi basis suara PPP tersebut, agar mereka tidak terkena dampak dari aliran uang ilegal. Habil mengungkapkan, bisa jadi akibat pemberian oleh seseorang atau pejabat terhadap seseorang pendukung PPP bisa menjadi tercemar sebagaimana kita saksikan selama ini KPK mempersoalkan para penerima sumbangan dari koruptor dijadikan saksi di pengadilan dan ini sebenarnya makna tersirat apa yang disampaikan oleh Suharso di depan KPK. "Jadi asasnya Suharso melindungi kiai dan pesantren agar tidak berbuntut panjang dan terkena pasal pencucian uang," katanya menanggapi adanya sejumlah pernyataan sikap dari para kiai dan pemilik pesantren yang tidak terima dengan pernyataan Suharso terkait pemberian sejumlah uang yang diberikan kepada para kiai. Habil mengharapkan agar seluruh kader PPP maupun pengurus partai jangan menangguk di air keruh untuk mempolitisir pernyataan Suharso. Suharso sendiri sudah minta maaf terkait masalah ini. "Ya kita harus memaafkan," tegas Habil. Ia menambahkan, banyak kalangan tertentu yang sering mengambil hati para kiai dan ulama secara ikhlas dan suka rela memberikan bantuan atau sumbangan uang. Padahal bisa jadi uang yang diberikan itu bersumber dari hasil korupsi. Inilah esensi yang dipertanyakan kepada KPK secara tidak langsung sesungguhnya Suharso ingin memastikan menjaga marwah dan kemuliaan para kiai dan lembaga pesantren agar jangan para kiai terseret-seret karena dianggap menerima uang hasil korupsi. "Pada sisi inilah Suharso mengingatkan agar tidak ada kiai yang jadi subyek hukum nantinya," tandasnya. Pada bagian lain Habil yang juga mantan anggota DPR RI ini mengingatkan pada jajaran Majelis Syariah DPP PPP untuk menjalankan fungsi dan kewenangannya sebaga lembaga yang memberikan fatwa, pandangan dan kajian Karena itu Habil berharap jangan sekali-kali Majelis Syariah melampaui kewenangannya seolah-olah mereka pengurus harian DPP PPP. Apa pun yang mereka lakukan harus sepengetahuan Ketua Umum PPP, " tegasnya. (rud)