Muhadjir Effendy Sampaikan Amanat dalam Takbir Nasional di Istiqlal

Obsessionnews.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perayaan Iduladha harus dijalani dengan penuh rasa syukur meskipun belum bisa dirayakan secara normal sepenuhnya karena pandemi. “Kumandang takbir bermakna mengaggungkan nama Allah SWT. Dengan memuji kebesaran-Nya, maka sekaligus kita menyadari betapa kecilnya kita di hadapan-Nya. Oleh karena, kita harus senantiasa bersyukur atas segala rahmat dan karunia-Nya,” ujar Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/7/2022). Baca juga: Kemenko PMK Ajak Masyarakat Bahu-Membahu Perangi Stunting Dia mengingatkan, sudah lebih dari dua tahun Indonesia dan dunia berada dalam pandemi Covid-19. Lebih dari 500 juta penduduk dunia terpapar, enam juta lebih wafat dan berjuta orang juga jatuh kepada kemiskinan. “Oleh karena itu, pada Iduladha kali ini kita belum bisa merayakan secara normal sepenuhnya. Namun, kita tetap menjalani Idul Adha ini dengan penuh rasa syukur dan kebahagian, walaupun harus tetap taat terhadap protokol kesehatan,” tutur Muhadjir. Menurut dia, Iduladha berkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah haji. Banyak pelajaran dari seluruh prosesi ibadah haji hingga puncak wukuf di Arafah, serta pada kepasrahan Nabi Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar dalam ritual ibadah qurban yang dramatik. Baca juga: Menko PMK Minta Dilakukan Pemetaan Desa untuk Penyaluran BLT DD Selain mengajarkan orientasi ketuhanan yang hanif. Bahwa manusia sehebat apapun sesungguhnya lemah di hadapan-Nya. Secara horizontal ibadah haji dan ibadah qurban menanamkan jiwa ihsan atau kebajikan yang sarat makna. “Pesan kemanusiaannya sangat luhur, agar setiap insan beriman berbuat kebaikan yang melampaui sekat-sekat agama, suku, ras, golongan, dan segala pagar kenaifan demi tegaknya kemaslahatan,” jelasnya. Ibadan haji dan qurban kata Muhadjir mengajarkan sifat cinta, yakni kasih sayang atau welas asih yang jernih terhadap sesama sebagai perwujudan cinta kepada Allah. Nabi Ibrahim as, mempraktikan hidup welas asih itu terhadap sesama tanpa diskriminasi. Baca juga: Menko PMK: Peran Keluarga Jadi Kunci Upaya Penurunan Stunting Pada kesempatan itu Menko PMK mengajak seluruh masyarakat untuk wujudkan jiwa berqurban dalam segala kebaikan hidup. Lebih-lebih di masa pandemi yang banyak orang mengalami penderitaan jiwa, kesehatan, dan ekonomi. “Satu sama lain harus memiliki jiwa peduli, berbagi, dan beramal kebajikan. Melalui spirit Idul Adha pula marilah terus kita tingkatkan persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan yang tulus sesama anak bangsa,” tutupnya. (Poy)