Gawat! Putin Ancam Perang Nuklir dengan Barat, Hingga 'Kiamat'

Gawat! Putin Ancam Perang Nuklir dengan Barat, Hingga 'Kiamat'
Gawat! Meski dunia kiamat ditetapkan Tuhan, namun Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam Barat/NATO bakal bikin 'hari kiamat' dengan meluncurkan petang nuklir jika para sekutu USA tersebut tetap campur tangan membela Ukraina. Tampaknya tensi perang antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. Bahkan Presiden Putin mengancam negara-negara Barat yang tergabung dengan NATO akan melakukan perang nuklir hingga terjadi hari 'Kiamat'. Ultimatum dengan mengirimkan peringatan bernada 'hari kiamat' kepada negara-negara Barat itu segera dilakukan Putin saat ia memimpin perayaan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II pada 9 Mei 2022. Pada 9 Mei ini, Rusia memamerkan persenjataan besar mereka sementara pasukannya terus bertempur di Ukraina, dalam apa yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' sejak 24 Februari lalu. Demikian seperti dilansir Reuters, Minggu (8/5/2022). Terus memberikan sikap menentang saat menghadapi isolasi Barat sejak memerintahkan invasi ke Ukraina, Putin dijadwalkan akan berpidato di Lapangan Merah, Moskow, sebelum parade yang menampilkan tentara, tank, roket dan rudal balistik antarbenua digelar pada Senin (9/5) mendatang. Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa jet tempur supersonik, pesawat pengebom strategis Tu-160, dan pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 akan mengudara di atas Katedral St Basil dalam parade 9 Mei. Diketahui bahwa itu akan menjadi momen pertama kalinya pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 mengudara sejak tahun 2010. Pesawat komando itu akan membawa jajaran petinggi Rusia jika terjadi perang nuklir. Dalam skenario tersebut, Il-80 dirancang untuk menjadi pusat komando jelajah bagi Presiden Rusia. Pesawat itu dilengkapi teknologi tinggi namun detail spesifiknya menjadi rahasia negara bagi Rusia. Baca: Negara Ini Tidak Memihak Rusia Maupun Ukraina, Ada RI Putin telah berulang kali membandingkan perang di Ukraina dengan tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika pasukan Nazi yang dipimpin mendiang Adolf Hitler menginvasi tahun 1941 silam. "Upaya untuk menenangkan agresor menjelang Perang Patriotik Besar ternyata menjadi kesalahan yang merugikan rakyat kita," ucap Putin pada 24 Februari lalu saat mengumumkan operasi militer ke Ukraina. "Kita tidak akan membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya, kita tidak berhak," tegasnya saat itu. (CNBCIndonesia/Red)