Wamenag Ungkap Lima Ikhtiar Kemenag Lestarikan Budaya Islam

Jakarta, Obsessionnews.com --- Masa depan kebudayaan Islam dihadapkan pada tantangan milenial. Karena itu diperlukan upaya untuk merevitalisasi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Hal itu dikemukakan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi saat menutup Islamic Short Movie Award bertajuk "Jejak Wali Nusantara" di Jakarta, Rabu (24/9/2020). "Kementerian Agama mendapatkan amanat untuk melestarikan seni budaya Islam di Indonesia guna mempertahankan nilai-nilai seni budaya Islam," terang Wamenag. Baca juga:Wamenag: MTQ Bukan Hanya Sebagai Syiar Islam, Namun Juga Syiar Rukun untuk Seantero NegeriMarak Pro dan Kontra, Wamenag Buka Sosialisasi Program Bimtek Penceramah Agama BersertifikatWamenag Beri Penghargaan kepada Huda yang Ikhlas Nguli Bangunan di Masjid Dalam siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Kamis (24/9), disebutkan kompetisi yang melibatkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Lembaga Sensor Film (LSF), praktisi penyiaran, budayawan, seniman sebagai dewan juri ini digelar Ditjen Bimas Islam Kemenag. Ada 48 video yang dinilai dan merupakan hasil seleksi di tingkat Kanwil Provinsi. Penilaian berlangsung 16-18 September 2020. 

Halaman selanjutnya Menurut Zainut, setidaknya ada lima program yang menjadi ikhtiar Kemenag dalam melestarikan budaya Islam. Pertama, menyelenggarakan Festival Seni Budaya Islam. Ini merupakan program pelestarian dan pengembangan kebudayaan guna memperkokoh ketahanan budaya bangsa. "Festival Seni Budaya Islam menjadi salah satu sarana komunikasi penting dalam pelestarian budaya," ujarnya. Kedua, membina seniman dan budayawan muslim. Tujuannya meningkatkan keterlibatan mereka dalam menjaga ketahanan budaya Islam di Indonesia. Ini antara lain dilakukan dengan mengadakan temu konsultasi dengan para seniman dan budayawan muslim. Ketiga, menyelenggarakan Seminar dan workshop seni budaya Islam bagi para generasi muda. Ini menjadi sarana menyampaikan informasi seni budaya Islam di Indonesia sekaligus melatih generasi muda terkait kesenian Islam. Halaman selanjutnya "Beberapa tahun terakhir, Kemenag juga menyelenggarakan Lomba Video Pendek guna mengajak para generasi muda untuk ikut melestarikan khazanah seni budaya Islam di Indonesia," tutur Zainut. Keempat, melakukan pendataan para seniman, budayawan, lembaga seni, sanggar seni, dan berbagai jenis alat kesenian Islam yang ada di setiap kabupaten/kota. Dan kelima, mengingat menggali, membina, dan mengembangkan bentuk-bentuk seni yang lahir, hidup, dan berkembang di masyakarat. Zainut mengungkapkan, peran serta masyarakat melalui pelaku kesenian harus terus diberdayakan agar keragaman yang berkembang di masyarakat yang mengandung nilai budaya, kearifan lokal, dan mencerminkan karakter bangsa dapat berguna bagi generasi muda. Halaman selanjutnya "Kementerian Agama melalui program Bantuan Seni Budaya Islam, mencoba membantu dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kesenian dalam rangka mendorong peran serta pelaku kesenian dalam meningkatkan kreativitas dan produktivitasnya," ujarnya. Masa depan kebudayaan Islam, lanjutnya, kini tergantung pada generasi milenial yang sedang tumbuh dan melewati masa remajanya. Kebangkitan kelas menengah muslim saat ini berada di puncaknya. "Generasi milenial agaknya sangat kreatif, inovatif, namun kadang egoistik. Kebangkitan generasi milenial akan turut mewarnai masyarakat Islam di Indonesia," harapnya. "Untuk menghidupkan kebudayaan Islam, generasi muda harus diberitahu bahwa Islam bukan agama ritual," tandasnya. (arh)


