Wow...Keren! Rio Hermawan, Anak Penjual Es Dung-dung Diterima Kuliah di UGM

Wow...Keren! Rio Hermawan, Anak Penjual Es Dung-dung Diterima Kuliah di UGM
Obsessionnews.com - Bahagia! Itu perasaan Rio Hermawan (17) ketika mengetahui dirinya diterima kuliah di Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Kecintaannya pada ilmu kebumian dan impiannya suatu saat nanti bekerja di perusahaan migas setidaknya terbuka lebar. Ia tak henti-hentinya bersyukur. Wow...Keren!   Baca juga:Peneliti UGM Kritik Lemahnya Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah Tangani Covid-19Membanggakan! UGM Melesat ke Peringkat 250 Dunia “Senang pastinya karena UGM itu kampus impian banyak siswa,” kata Rio seperti dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Humas UGM, Selasa (11/8/2020). Rio buah hati pasangan Encep Cepi dan Masikah yang menetap di Abepura, Jayapura, Papua. Ia anak kedua dari tiga bersaudara Meski menetap di Papua, keluarga ini berasal dari Jawa. Encep sendiri berasal dari Bandung, Jawa Barat. Sementara sang istri berasal dari Demak, Jawa Tengah. Keluarga ini merantau ke Papua pada 2005, setelah sekian puluh tahun sebelumnya jadi penjual sayur di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Di Abepura, Encep (47) berjualan es puter atau lebih dikenal dengan nama es dung-dung. Setiap hari Encep berjalan kaki puluhan kilometer mendorong gerobaknya,menyusuri gang-gang di sekitar pinggiran kota Abepura. Dari berjualan es puter, Encep bisa membawa uang pulang sekitar Rp200-300 ribu. Namun, bila dipotong dari modal, Encep mendapat penghasilan bersih sekitar sekitar Rp120.000-150.000. “Itu pun jika hari tidak hujan, kalau hujan saya tidak jualan,” katanya. Encep berjualan dari jam 10 pagi dan pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 sore. Encep mengaku sengaja jualan dengan berjalan kaki, sebab jika menggunakan motor maka akan sulit mendapat pembeli. Untuk satu es dung-dung dijual dengan harga Rp.2.000. Halaman selanjutnya Meski mengaku dengan berjualan es dung-dung bisa menghidupi keluarga besarnya. Namun, saat mendengar anak keduanyw diterima kuliah di UGM dengan jalur beasiswa bidikmisi (sekarang KIP). Encep merasa senang karena ia tidak harus banyak mengeluarkan biaya kuliah karena terbantu dengan uang beasiswa. “Buat saya pribadi sangat senang dan bangga, apa yang diinginkannya tercapai sudah,” tutur Encep dengan logat Papua. Rio lulusan SMAN 4 Jayapura. Selama di bangku sekolah sering masuk peringkat 10 besar di kelas. Kecintaannya pada ilmu bumi mengantarkan Rio mengikuti berbagai perlombaan. Salah satunya ia pernah mendapat juara dua olimpiade sains nasional tingkat kabupaten. “Sempat lolos tingkat provinsi, tapi tidak lolos ke nasional,” ujarnya. Rio mengaku suka membaca buku. Ia memilih meminjam buku dari kakak kelas yang sudah tidak terpakai lagi. Untuk jam belajar, Rio mengaku memiliih setelah waktu setengah jam pada malam hari dan dilanjutkan setengah jam lagi sebelum berangkat ke sekolah. “Pokoknya cukup 30 menit saja,” ujarnya. Diterima kuliah di kampus UGM, Rio mengaku akan belajar sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya. Apalagi ia sudah diajarkan mandiri sejak kecil. Bahkan setiap hari ia terbiasa membantu ibunya membuat bahan es dung-dung. (arh)