Upaya Pemkab Kebumen Mengatasi Tingginya Pengangguran Akibat Corona

Kebumen, Obsessionnews.com - Adanya corona telah memberikan dampak besar terhadap semua sektor, baik ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Dari sisi ekonomi misalnya, banyak perusahaan yang tutup dan terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja banyak yang di rumahkan.
Hal ini tentu membawa persoalan baru di hampir semua daerah. Bahkan di negara lain pun mempunyai persoalan yang sama. Terlebih para pekerja yang berada di kota-kota besar. Mereka harus kembali ke kampung halaman karena kehilangan pekerjaan, dan terpaksa menjadi pengangguran.
Bagaimana menyikapi persoalan tersebut? Wakil Bupati Kebumen, Jawa Tengah, Arif Sugiyanto juga merasakan bagaimana corona ini punya dampak besar terhadap masyarakat kecil. Puluhan ribu orang harus kehilangan pekerjaan karena perusahaan tak mampu lagi mengaji mereka.
Dari data yang dihimpun, gelombang perantauan yang pulang ke Kebumen dari kota-kota besar sangat tinggi. Hingga akhir Mei 2020, tercatat sebanyak 73.550 orang perantauan kembali ke Kebumen. Mereka mayoritas di PHK ada juga yang dirumahkan untuk sementara waktu.
Arif menjelaskan bahwa persoalan ini menjadi persoalan bersama, baik di tingkat nasional maupun daerah. Karenanya, pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi bagaimana untuk mengatasi persoalan ini. Khususnya untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat yang terdampak.

"Untuk mengatasi persoalan ini, alhamdulillah untuk masyarakat kita sekarang menerima jaring pengaman sosial (JPS) baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten," ujar Arif kepada Obsessionnews usai meninjau pelaksanaan rapid test massal di Pasar Tlogo Pragoto, Kecamatan Mirit, Rabu (3/6/2020).
Dari pemerintah pusat kata Arif, sudah menyediakan 123 ribu paket sembako yang disebar ke berbagai daerah. Lalu ada kemudian 39 ribu sembako perluasan dari pusat. Dari provinsi ada 25 ribu bantuan sosial tunai (BST) yang dibagi melalui Kantor Pos. Ada lagi dari provinsi bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) sebanyak 59 ribu bantuan.
"Jadi dana desa sudah kita geser untuk ketahanan pangan. Terus dari Pemkab Kebumen juga sudah menyediakan dana Rp13, 7 miliar untuk bantuan masyarakat terdampak corona," jelasnya.
Menurutnya, langkah ini cukup baik untuk menciptakan ketahanan pangan keluarga bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, karena bantuan akan dibagikan selama tiga bulan ke depan. Sehingga masyarakat juga masih punya banyak waktu untuk mulai mencari pekerjaan yang baru di desa.
Terlebih Pemkab Kebumen sudah menerapkan sistem zonasi yang menjadi percontohan penanganan corona di tingkat nasional. Dari sistem zonasi ini kata Arif, sangat memudahan bagi pemerintah untuk memetakan mana wilayah yang harus mendapat prioritas penanganan utama dari corona ini.

Khusunya untuk zona merah dan orange, Pemkab betul-betul memperhatikan kondisi dan situasi dari masyarakat di wilayah setempat, dengan melakukan upaya-upaya strategis agar zona merah bisa tertangani dengan baik, tidak menular ke desa atau kecamatan lain. Sedangkan untuk zona hijau yang nol kasus bisa dimaksimalkan untuk membantu zona merah dan orange.
"Dengan peta zonasi ini untuk wilayah yang masuk zona hijau bisa memproduksi dan menjual hasil panennya ke zona-zona merah. Adapun masyarakat yang di zona merah bisa dikuatkan dengan treatment yang lain. Ketahanan pangannya kita berikan, dan masyarakatnya betul-betul dibina dengan baik," tandasnya.
Terakhir Pemkab Kebumen juga telah menyiapkan sekema new normal untuk semua sektor yang menyangkut ruang publik. Dengan new normal melalui sistem tata pola kehidupan yang baru, diharapkan bisa kembali memulihkan semua sektor yang terdampak corona, termasuk ekonomi bagi masyarakat kecil. (Albar)