Fakta di Balik Perang Tagar Pro Kontra Demo Mahasiswa

Jakarta, Obsessionnews.com - Beberapa minggu ini jagad Twitter sedang diramaikan dengan perang tagar yang dimainkan oleh kelompok pro pemerintah dan kelompok yang memprotes kinerja pemerintah. Bermula dari gerakan aksi mahasiswamaka muncul tagar #MahasiswaBergerak yang disusul #GejayanMemanggil. Baca juga:FOTO Demo Mahasiswa di Depan Kompleks Parlemen RicuhFOTO Unjuk Rasa Mahasiswa di Gedung DPRVeronica Koman, Pengacara HAM yang Jadi Tersangka Provokasi Asrama Mahasiswa Papua Aksi mahasiswa di berbagai daerah terus berlanjut. Namun saat ini muncul tagar baru dengan sebutan #TurunkanJokowi. Banyak yang menduga aksi yang dipelopori mahasiswa ini ditunggangi oleh kelompok tertentu untuk mengkudeta pemerintah yang sah. Lantas siapa siapa sebenarnya pihak yang berada di balik tagar #TurunkanJokowi? Berdadarkan pantauan analisis percakapan media sosial Drone Emprit menunjukkan tagar #TurunkanJokowi ternyata sudah muncul sejak Senin (23/9/2019). Namun menjelang tengah malam baru muncul di trending topic Twitter. Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan, tagar #TurunkanJokowi muncul pada Senin (23/9) pukul 11.00 WIB. Pada pukul 21.00 WIB tagar ini naik pesat dan menjelang tengah malam kian melambung. Bahkan sampai siang ini masih bertengger. Satu kluster
Dari peta analisis media sosial Drone Emprit, menurut Ismail, tagar #TurunkanJokowi ini punya kluster sendiri yang disokong oleh akun-akun yang berbeda dengan akun penggerak tagar #GejayanMemanggil Bukan klaster #GejayanMemanggil
Jika dibandingkan dengan kluster percakapan #GejayanMemanggil, Drone Emprit menunjukkan tagar #Turunkan Jokowi bukan bagian dari mereka yang mengangkat tagar #GejayanMemanggil. Ismail menduga tagar #TurunkanJokowi digulirkan oleh kelompok oposisi, beda dengan #GejayanMemanggil yang dimotori mahasiswa dan kaum akademik. Akun influencer #TurunkanJokowi
Kalau dilihat dari data Drone Emprit, tagar ini digawangi oleh akun influencer yaitu @opposite6890, @localhost911, do_ra_dong, @candraidw_md, dan @Aisyadiaa. Relasi kuat
Meski beda kluster, namun gerakan kedua tagar tersebut, menurut pantauan Drone Emprit, punya relasi kuat. Relasi itu terlihat di peta analisis percakapan media sosial. Dari relasi itu menandakan dukungan oposisi pada gerakan #GejayanMemanggil. Tapi oposisi memilih melahirkan tagar baru #TurunkanJokowi. "Akun mahasiswa tidak mengamplifikasi tagar ini (#TurunkanJokowi)" tulis Ismail dalam akun twitternya @ismailfahmi. Untuk itu Ismail mengingatkan agar gerakan mahasiswa hati-hati dengan narasi yag mencoba menyusup pada agenda di luar fokus mereka. Waspadai penyusup di media sosial maupun saat aksi di lapangan. (Albar)



