Kurbanesia, Kurbanmu Keberkahan Peternak dan Dhuafa Indonesia

Sukabumi, Obsessionnews.com– Seperti tahun-tahun sebelumnya, lembaga nirlaba Dompet Dhuafa menerima dan menyalurkan hewan kurban ke masyarakat di berbagai daerah. Namun di tahun ini, program Tebar Hewan Kurban (THK) 1438 H, Dompet Dhuafa tak hanya mendistribusikan hewan kurban semata, tetapi juga memberdayakan para peternak binaan yang tergabung dalam program Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) Dompet Dhuafa. Dengan kata lain, program THK Dompet Dhuafa adalah perwujudan dari model bisnis sosial yang turut mengangkat perekonomian para peternak binaan yang telah ada selama ini. Penyaluran hewan kurban THK Dompet Dhuafa tahun ini menargetkan pendistribusian 25.000 hewan kurban ke 33 Provinsi di Indonesia. Bahkan melalui program THK, Dompet Dhuafa juga menyalurkannya hingga mancanegara yang targetnya adalah negara di mana penduduk muslim menjadi minoritas dan sering terjadi konflik kemanusiaan. Penyaluran Tebar Hewan Kurban hingga pelosok desa. Begitupun di wilayah sekitar Nyalindung, Sukabumi Selatan, yang terkenal dengan letak geografis perbukitan dan pegunungan. Penebaran Hewan Kurban dengan Motor “Grandong” sebutan masyarakat sebagai motor dengan modifikasi yang disesuaikan alam sekitar. Motor tersebut juga digunakan aktivitas para kelompok ternak untuk mengangkut pakan ternak dengan bobot sekitar 4 kuintal. Kelompok Ternak yang terkumpul dalam paguyuban Cipta Raharja beranggotakan 35 orang. Di balik perbukitan dengan hamparan kebun teh yang dikelola oleh masyarakat sekitar, menjadikan wilayah Nyalindung asri nan sejuk. Laju ekonomi masyarakat sekitar tidak hanya dari hasil ternak, namun juga dari profesi seperti sadap nira (gula merah), petani teh dan lain-lain. Perekonomian masyarakat Nyalindung, terbantu oleh pergerakan roda para peternak binaan Dompet Dhuafa. Melalui KTN para peternak saat ini sudah memiliki kemajuan ekonomi. Selain mampu menyekolahkan anak-anaknya, mereka sudah dapat membeli sawah, motor untuk mobilisasi hingga renovasi rumah. Di sini, puluhan Kambing siap untuk kurban tahun ini. Sebagai wujud dari kepercayaan Dompet Dhuafa kepada para mitra, salah satunya Kelompok Ternak Cipta Raharja yang selama ini memberikan kurban dengan menjelajah ke pelosok-pelosok Sukabami Selatan dengan motor “grandong” nya. Sebelum masuk program KTN, para peternak belum memiliki kemajuan yang sangat signifikan, baik dari segi jumlah ternak maupun penghasilan ekonominya. Bahkan kehidupan yang mereka jalani, setelah dua tahun berjalan dalam masa pendampingan dari KTN Dompet Dhuafa, peternak memiliki semangat untuk hidup lebih maju melalui hasil ternak tersebut. Perlahan para peternak dapat mengubah ekonomi lebih maju. Saat ini peternak selain beternak kambing ada pula beternak Sapi perah. “Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa kembali mengajak semua mengalirkan keberkahan kurban. THK mewakili makna berbagi dan peduli, seperti kebahagiaan peternak dari kelompok pemberdayaan, kemudian ternaknya dipilih sebagai wujud ketaatan kita, hingga kebahagiaan kalangan fakir dan miskin yang hidup terpencil, termajinalkan, serta berada di daerah konflik atau daerah terpencil di Indonesia maupun dunia,” ujar Direktur Mobilisasi Zakat Infak Sedekah dan Kurban (ZISKUR) Dompet Dhuafa, Bambang Suherman, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Obsessionnews.com, Ahad (30/7/2017). Beragam inovasi bergulir mengiringi setiap momen kurban bergulir di THK Dompet Dhuafa. Ada belasan ribu orang yang menyalurkan kurbannya melalui THK Dompet Dhuafa. Tentu mereka menunggu dengan cepat dan jelas pelaporan dari penyembelihan hewan kurbannya. Pesan singkat dan surat elektronik yang dikirimkan kepada setiap pekurban. Itu menjadi salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas THK Dompet Dhuafa. “Jadi setiap pekurban tahu, kapan dan di mana hewan kurban yang dititipkan melalui kami disembelih,” ujar Bambang Suherman. Laporan terhadap pekurban di atas hanyalah salah satu proses bisnis di balik penyelenggaraan program THK. Digulirkan sejak 24 tahun lalu, sistem dan manajemen THK selalu mengalami perbaikan dan pengembangan. Inilah, satu keunggulan program kurban di Dompet Dhuafa. Sejak 2015, Dompet Dhuafa sudah menggunakan Dompet Dhuafa Enterprise System atau disingkat dengan DESI, yang berbasis web (web base), maupun sistem operasi (OS) Android. Dengan sistem ini, semua proses kurban mulai dari transaksi pekurban, ditribusi hewan kurban ke berbagai daerah, hingga laporan dari mitra pelaksana di lapangan, terkelola dengan baik. Bayangkan, untuk tahun lalu saja, ada 14 ribu lebih donatur yang menitipkan hewan kurbannya. Kurban mereka harus tersalurkan ke 125 kabupaten yang meliputi 761 kecamatan dan 1.661 desa sasaran. “Kalau dikelola secara manual tentu banyak kesalahannya. Maka, kami hadirkan sistem yang dapat dengan cepat dan akurat,” tambah Bambang Suherman. Sistem ini juga memungkinkan laporan kurban kepada para donatur lebih cepat dan efesien. Sebelumnya, setiap mitra di daerah-daerah harus mengirimkan berkas laporannya dalam bentuk (hard copy) ke kantor Dompet Dhuafa melalui pos, atau melalui faksimili. Setelah itu, tim di THK Dompet Dhuafa pun harus meng-input dan mengolah kembali data yang dikirimkan. Kini, mereka cukup mengunggah foto dan laporan melalui aplikasi atau web yang tersedia. Memang, ini menjadi tantangan tersendiri bagi mitra yang berdomisili di desa pedalaman dengan akses internet lambat. Namun, sistem ini sanggup memangkas proses terbitnya laporan. Tim hanya membutuhkan verifikasi dan kemudian secara otomatis laporan akan terkirim kepada pekurban. Di 2017, THK Dompet Dhuafa kembali meng-update sistem DESI yang ada. Kali ini, THK Dompet Dhuafa memberikan pilihan tambahan kepada para pekurban, yaitu dapat memilih lokasi penyaluran kurbannya sesuai rencana dan skema distribusi yang ada, serta belum penuh dengan permintaan pekurban lainnya. Tentu cara tersebut sangat menarik dan memberikan rasa kepuasan tersendiri bagi pekurban. Langkah yang diperlukan untuk memilih lokasi kurban adalah saat pekurban mendapatkan email verifikasi dari THK Dompet Dhuafa, yang tentu di dalamnya terdapat link lokasi pendistribusian kurban. “Kali ini kami berinovasi dengan memberikan layanan pemilihan lokasi pendistribusian hewan kurban bagi para pekurban. Memang bukan pada saat awal membayar para pekurban memilih lokasi pendistribusian hewan kurbannya. Tetapi pemilihan lokasinya dapat dilakukan setelah pekurban mendapatkan email verifikasi. Nah, di dalam email itu terdapat link pemilihan lokasi dan tinggal klik link terus pilih lokasi distribusinya,” pungkas Bambang Suherman. Tentu saja sistem ini bukan hasil karya dalam semalam. Sistem ini dibuat berdasarkan pelajaran dan pengalaman mengelola kurban selama 24 tahun. “Semua itu disiapkan agar kami benar-benar dapat menyalurkan amanah para pekurban,” tandas Bambang Suherman. (Fath)