Usaha Penitipan Motor yang Menggiurkan di Bekasi

Usaha Penitipan Motor yang Menggiurkan di Bekasi
Bekasi, Obsessionnews – Apa jenis usaha yang paling menggiurkan di Kota Bekasi, Jawa Barat? Salah satunya adalah tempat penitipan motor. Inilah bisnis jasa yang menjanjikan keuntungan besar. Dalam tiga tahun terakhir banyak bermunculan tempat penitipan motor bak cendawan di musim hujan. Tempat penitipan motor banyak dijumpai di Kecamatan Bekasi Timur, yakni di sepanjang Jl. Pahlawan, Bulak Kapal, Margahayu, dan daerah-daerah di sekitar pintu tol Bekasi Timur. Sementara di kawasan Kecamatan Bekasi Barat banyak terdapat penitipan motor di sekitar pintu tol Bekasi Barat. Pada umumnya warga yang menitipkan motornya itu bekerja di Jakarta. Mereka berasal dari Tambun, Cikarang, Karawang, dan lain sebagainya. Mereka berangkat dari rumah sebelum matahari terbit, lalu menitipkan motor di tempat langganannya, dan selanjutnya naik bus atau kereta rel listrik (KRL) commuter line ke tempat tujuan kerja masing-masing. Bekasi memang terletak di lokasi yang strategis, karena di kota ini terdapat akses jalan tol dan KRL commuter line jurusan Jakarta. Dengan adanya jalan tol dan KRL commuter line warga dapat lebih cepat sampai ke daerah tujuannya. Sedangkan jika mengendarai sepeda motor yang sering dikeluhkan adalah jalan macet dan faktor kelelahan. Sejumlah warga lebih senang menitipkan motornya dan melanjutkan perjalanan dengan bus atau KRL commuter line dengan santai. Tarif penitipan motor bervariasi antara Rp 3.000 – Rp 3.500 per hari. Ada tempat penitipan motor yang buka dari pukul 5 pagi hingga 9 malam. Ada pula yang buka 24 jam. Motor-motor yang dititipkan dijamin aman, karena pemilik atau karyawan tempat penitipan motor mencatat nomor motor dan surat tanda naik kendaraan (STNK). Tempat penitipan motor ada yang berupa rumah, dan ada juga yang bekas restoran dan pabrik. Untuk penitipan motor berskala kecil menampung sekitar 50 – 100 motor per hari. Sedangkan untuk penitipan motor berskala menengah mampu menampung 100 – 200 motor per hari. Sementara itu untuk penitipan motor berskala besar mampu menampung 200 – 500 motor. Membangun tempat penitipan motor mudah dan tak perlu izin dari pemerintah. Tempat penitipan motor jelas merupakan peluang bisnis yang berprospek bagus. Oleh karena itu, banyak warga yang tinggal di sekitar pintu tol timur dan tol barat Bekasi yang membuka usaha penitipan motor. Dan tak sedikit juga pengusahap-pengusaha yang membangun tempat penitipan motor berukuran besar. Mereka ramai-ramai meraup keuntungan dari bisnis jasa ini. Di sisi lain usaha penitipan motor tersebut juga menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Tempat penitipan motor berskala kecil mempekerjakan 2 – 3 orang. Sedangkan tempat penitipan motor berskala menengah mempekerjakan 4-5 orang. Sementara tempat penitipan motor berskala besar mempekerjakan 6-8 orang. Khusus penitipan motor 24 jam dibagi dua shift, yakni pukul 7 pagi hingga 9 malam, dan pukul 9 malam hingga 7 pagi. Dengan demikian usaha jasa penitipan motor ikut andil membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Salah satu pengusaha penitipan motor di belakang mal Giant yang berdekatan dengan pintu tol Bekasi Barat adalah Adang. Ia memberi nama usahanya ‘Intan’, yang diambil dari nama anaknya. ‘Intan’ berskala menengah, dan rata-rata per hari menampung 150 motor dengan tarif Rp 3.000. Usaha penitipan motor tersebut sekaligus tempat tinggal Adang. Adang yang sehari-harinya bekerja di sebuah instansi pemerintah membuka usaha penitipan motor sejak lima tahun lalu. Mula-mula kecil-kecilan, hanya menampung 25-50 motor dan mempekerjakan 2 karyawan. Kemudian usahanya berkembang dengan membangun tempat penitipan motor di lantai dua dan mempekerjakan lima karyawan. Seorang karyawan bertugas sebagai kasir, sedangkan empat karyawan bertugas mengatur parkir motor. Semua karyawannya adalah sanak familinya yang berasal dari Ciamis. Di tempat penitipan motor itu tersedia sebuah mushola. Selain itu juga terdapat toilet dan kamar mandi dengan tarif Rp 1.000. Adang juga membuka warung yang menjual rokok, minuman, dan roti. Lelaki yang ramah ini enggan membuka rahasia berapa pemasukannya tiap hari. “Itu rahasia perusahaan. Yang jelas untungnya lumayanlah, dan bisa membayar gaji karyawan,” katanya kepada obsessionnews.com beberapa waktu lalu. Adang juga enggan mengungkapkan gaji karyawannya. “Pokoknya gajinya lumayanlah,” ujarnya. Dia hanya mau mempekerjakan sanak familinya karena masalah kepercayaan. “Yang bekerja di sini adalah keponakan dan sepupu saya yang sudah saya kenal dan bisa dipercaya,” pungkasnya. (Arif RH)