Kamis, 2 Mei 24

Rakyat dan Militer Irak Bersatu Perangi Teroris

Rakyat dan Militer Irak Bersatu Perangi Teroris

Irak – Baghdad, ibu kota Irak sebelum dimulainya operasi pembebasan Mosul dari cengkeraman Daesh, memperlihatkan kekuatan tekad dan kemampuan militer negara Arab ini dalam menghadapi kelompok teroris.

Pasukan khusus angkatan bersenjata Irak di hari Kamis (14/7) berparade di hadapan Perdana Menteri, panglima angkatan bersenjata dan pejabat tinggi di bundaran al-Tahrir Baghdad.

Parade militer ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan dimulainya pembebasan Mosul sekaligus memperingati hari berdirinya Republik Irak, pada 14 Juli 1958. Dijadwalkan, pasukan ini akan bergabung dengan kekuatan lain yang sudah melancarkan serangan terhadap kelompok teroris di Mosul demi merebut wilayah itu dari tangan Daesh.

Untuk pertama kalinya sebuah parade militer digelar di jalan-jalan Baghdad. Sebelumnya, seluruh parade militer dilakukan di dalam zona hijau. Sejak Rabu malam, jalan-jalan penting di Baghdad ditutup seiring dimulainya parade militer itu.

Seluruh jalan yang terhubung ke bundaran Al-Tahrir dan jembatan dua arah Dajlah di pusat Baghdad, termasuk jembatan gantung, dan republik ditutup untuk lintasan mobil. Pasukan keamanan juga bersiaga di tempat strategis tersebut.

Bersamaan dengan dimulainya parade militer di Baghdad, para pemimpin suku di wilayah Mosul mengungkapkan terjadinya bentrokan antara warga Irak dengan teroris Daesh, dan larinya sebagian teroris dari kota Hamam Al-‘Alil di tenggara Mosul.

Pada saat yang sama, pasukan Irak berhasil melumpuhkan dua mobil berisi bom di dekat kamp militer udara di selatan kota Mosul.

Sejak 10 Juni 2014 lalu hingga kini, Mosul jatuh di tangan kelompok teroris Daesh dan milisi Baath.

Terkait hal ini, Sabah Al-Numan, juru bicara pasukan penumpas teroris Irak, mengatakan, pasukan keamanan negara ini telah merebut pusat pangkalan udara yang terletak 60 kilometer dari kota Mosul.

Menteri pertahanan Irak, Khalid Al-Obaidi mengungkapkan, pasukan Irak siap untuk melumpuhkan pusat kelompok teroris Daesh.

Pemerintah Irak setelah berhasil membebaskan kota Falujah di provinsi Al-Anbar dari tangan teroris Daesh, menyatakan bahwa target selanjutnya adalah pembebasan kota Mosul.

Pekan lalu, pasukan keamanan Irak dengan bantuan relawan rakyat negara ini memulai operasi pembebasan Mosul. Pasukan ini telah membebaskan sebagian wilayah di selatan Mosul, termasuk pangkalan udara al-Qiyarah.

Perdana Menteri Irak dan panglima militer negara ini secara resmi menyatakan dimulainya pembebasan penuh pangkalan udara penting dan strategis Al-Qiyarah yang terletak 60 kilometer dari kota Mosul. Selain itu, mereka juga menyerukan kesiapan rakyat Irak di Mosul untuk menyambut operasi pembebasan kota penting itu.

David Petraeus
David Petraeus

AS Tak Bisa Bertahan Lama dalam Perang Jangka Panjang
Mantan Direktur Dinas Intelijen Amerika Serikat, CIA, memperingatkan, Amerika tidak boleh masuk ke dalam perang jangka panjang.

IRIB News (14/7) melaporkan, Jenderal David Petraeus, Kamis (14/7) di lembaga riset Foreign Policy, Washington mengatakan, langkah-langkah militer harus dilakukan secepat mungkin dan Washington jangan terjebak dalam perang jangka panjang.

Mantan Direktur CIA itu menyinggung pengalaman Amerika di perang Vietnam dan menuturkan, pelajaran ini adalah pelajaran yang kita peroleh dari perang Vietnam.

Menurutnya, Amerika terjun ke dalam perang Vietnam dan merubah perang kecil menjadi besar.

Petraeus menambahkan, strategi militer Amerika di Irak dalam menghadapi Daesh harus diubah dan harus memprioritaskan pemberian layanan konsultasi militer dan logistik.

Amerika bersama sekutu-sekutu Barat dan Arabnya selalu menjadi pendukung utama kelompok-kelompok teroris di Irak dan Suriah. (ParsToday)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.