Sabtu, 27 April 24

Desi Arryani Bawa Kinerja Jasa Marga Semakin Cemerlang

Desi Arryani Bawa Kinerja Jasa Marga Semakin Cemerlang
* Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pria dan wanita memiliki kesempatan sama untuk menduduki posisi strategis di berbagai lembaga, termasuk di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan demikian sudah tidak relevan lagi berbicara soal gender. Siapapun yang ditunjuk menempati jabatan di BUMN dituntut memajukan BUMN tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Desi Arryani sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jasa Marga yang digelar pada Senin, 29 Agustus 2016. Desi menggantikan Adityawarman yang diberhentikan dengan hormat dari jabatannya.

Desi wajah baru di BUMN yang bergerak di bidang penyelenggara jalan tol tersebut. Sebelumnya ia mengawali kariernya di PT Waskita Karya, BUMN yang bergerak di bidang konstruksi, sejak 1987. Kariernya moncer hingga menduduki posisi sebagai Direktur I Operasi Waskita Karya selama tiga tahun sejak 2013.

Kecemerlangan kariernya berlanjut ketika Desi berlabuh di Jasa Marga. Lulusan sarjana teknik sipil dari Universitas Indonesia tahun 1987 ini mampu membawa Jasa Marga berkinerja semakin  apik. Jasa Marga membukukan pendapatan sebesar Rp35,09 triliun pada 2017 atau melonjak 110,62% secara tahunan. Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan Senin (12/2/2018), pendapatan Jasa Marga bersumber dari pendapatan tol dan usaha lainnya sebesar Rp8,92 triliun dan pendapatan konstruksi Rp26,17 triliun.

Pada tahun lalu Jasa Marga membukukan beban usaha sebesar Rp29,78 triliun sehingga laba kotor yang dikantongi mencapai Rp5,3 triliun.

Dari jumlah tersebut Jasa Marga memperoleh laba usaha sebesar Rp4,65 triliun. Setelah dikurangi beban bunga dan pajak penghasilan, korporasi pelat merah ini membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp2,09 triliun.

Pada tahun lalu Jasa Marga membukukan beban usaha sebesar Rp29,78 triliun sehingga laba kotor yang dikantongi mencapai Rp5,3 triliun.

Dari jumlah tersebut Jasa Marga memperoleh laba usaha sebesar Rp4,65 triliun. Setelah dikurangi beban bunga dan pajak penghasilan, korporasi pelat merah ini membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp2,09 triliun.

Jasa Marga dapat menjaga pertumbuhan EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang pada kuartal I tahun 2018 mencapai nilai Rp1,58 triliun atau tumbuh 14,5%. Sedangkan untuk margin EBITDA sebesar 66,3% atau tumbuh 1,9% terhadap kuartal I tahun 2017.

Desi mengatakan, Jasa Marga telah menjalankan proses bisnis jalan tol sejak 1978. Sebagai pemimpin ia harus menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan ke depan.

“Menjaga keberlangsungan bisnis adalah menjadi tanggung jawab moral untuk generasi selanjutnya,” tutur wanita yang menggondol titel Magister Manajemen diperoleh dari Institut Manajemen Prasetya Mulya ini.

Menurut Desi, memimpin perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh pemerintah juga memberikan tantangan tersendiri. Di mana selain mengintegritaskan daerah satu dengan yang lain, namun BUMN juga harus memberikan pendapatan kepada negara. (arh)

 

Baca juga:

H+4 Lebaran, Jasa Marga Layani 461 Ribu Kendaraan ke Jakarta

Ukir Sejarah, Jasa Marga Layani Lalin Arus Balik Lebaran Tertinggi

Jasa Marga Kembali Lakukan Contraflow di Tol Cikampek

Jasa Marga Tambah 43 Lokasi Top Up Uang Elektronik

Jasa Marga Bagikan 6 Ribu Paket Takjil di Rest Area

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.