Jumat, 26 April 24

Bang Yos Bersinar Pimpin BIN Jadi Lembaga Intelinjen Profesional

Bang Yos Bersinar Pimpin BIN Jadi Lembaga Intelinjen Profesional

Jakarta, Obsessionnews.com-  Sejak Presiden Jokowi menunjuk Letjen (Purn) Sutiyoso alias Bang Yos memimpin BIN. Langsung kinerja lembaga intelijen itu bersinar.  Misalnya berhasil memulangkan terpidana kasus BLBI, Samadikun Hartono yang sempat buron 14 tahun. Juga mampu mendeteksi keberadaan buronan korupsi lainnya,  Totok Ari Wibowo mantan Bupati Temanggung yang sempat buron selama 7 tahun dan  melarikan diri ke Kamboja.

Ditunjuknya Letjen TNI (Purn) Sutiyoso atau Bang Yos sebagai Kepala BIN oleh Presiden Jokowi, menurut banyak kalangan karena Bang Yos paham betul tentang masalah intelijen mengingat ia pernah lama menjabat perwira intelijen di pasukan elit TNI AD, Kopassu sehingga faktor kearifan, kematangan  dan pengalaman itu membuat ia diyakini mampu membangun institusi intelijen lebih professional.

Sekadar diketahui, kiprah BIN mengalami pasang surut seiring dengan perubahan rezim sejak berdiri  tahun 1945 mulai sejak bernama Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI) hingga kini menjadi Badan Intelijen Negara.

Tugas utama BIN, sebagai lembaga negara setingkat kementerian, sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelejen Negara, yakni mengkoordinasi data intelijen dari seluruh kementerian dan lembaga.

Karena itulah, untuk mencapai kinerja yang tinggi, Sutiyoso bertekad akan membangun BIN untuk lebih tangguh dan profesional. Tak hanya itu, dirinya turut akan membuat BIN mampu menyediakan intelijen secara cepat, tepat dan akurat dalam rangka mendeteksi, menangkal dan menanggulangi segala bentuk ancaman yang membahayakan eksistensi, keutuhan, keamanan dan kepentingan nasional.

Bang Yos, sapaan Sutiyoso, mengatakan dalam kepemimpinannya, seluruh aspek di internal BIN akan dibangun secara modern, agar mendapatkan standar terbaik seperti intelijen lainnya.

“Mulai dari struktur organisasi, sumber daya manusia, kegiatan, operasi hingga peralatannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan politik pertahanan dunia yang semakin kompleks, maka semakin banyak diwarnai perang proxy,” katanya.

Bang Yos juga menjelaskan, pertumbuhan penduduk dunia dan perkembangan ekonomi dunia yang semakin maju maka semakin meningkatkan persaingan antarnegara untuk mempertahankan sumber energi dan kekuatan ekonomi.

Di antara negara-negara di dunia, kata dia, juga terjadi perebutan penguasaan teknologi sehingga negara-negara semakin sering melakukan pencurian maupun mempertahankan teknologinya.‎

“Indonesia juga menghadapi tantangan dan ancaman tersebut, termasuk juga persoalan imigran ilegal dan perbatasan dengan negara tetangga,” tambahnya.

Untuk itu, salah satu langkah yang akan dilakukan Bang Yos untuk meningkatkan kemampuan BIN adalah tekadnya untuk memperjuangkan agar BIN memiliki 5.000 lebih personel. Saat ini BIN hanya punya 1.975 orang.

“Jadi kami akan rekrut 1.000 orang dengan kualifikasi dari berbagai disiplin ilmu,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode yang lama berkarier di dunia militer itu.

Seribu orang harus didapat waktu satu tahun karena BIN memerlukan pasukan untuk menghadapi gelaran akbar politik tanah air dari Sabang sampai Merauke, yakni pemilihan kepala daerah serentak yang gelombang pertamanya dimulai akhir tahun ini.

Padahal, dengan komposisi yang ada saat ini saja, ia mampu melakukan banyak langkah dan tindakan intelijen yang mengagumkan. Ambil contoh, gebrakan Bang Yos setelah mempimpin BIN, terbukti mampu menguntit dan memberikan informasi penting soal posisi buronan koruptor di luar negeri. Sehingga mampu memulangkan buronan kasus BLBI, Samadikun Hartono yang sempat buron 14 tahun.

Selain itu, Bang Yos bersama jajarannya juga mampu mendeteksi keberadaan buronan korupsi lainnya,  Totok Ari Wibowo mantan Bupati Temanggung yang sempat buron selama 7 tahun dan  melarikan diri ke Kamboja.

Langkah spektakuler lainnya yang diperlihatkan BIN adalah dengan berhasil menurunkan pimpinan gerakan bersenjata di Aceh, Nurdin Minimi  dan pengikutnya. Tentu, ini merupakan satu kerja senyap luar biasa yang baik dan mampu dilakukannya hanya dalam waktu relatif singkat sejak ia dilantik.   (A. Reza Indrayana)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.