Jumat, 26 April 24

Produk Penelitian Bisa Dapat Akses KUR

Produk Penelitian Bisa Dapat Akses KUR

Jakarta, Obsessionnews – Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga menilai produk-produk dan pengembangan teknologi dari lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (PPM) Perguruan Tinggi maupun Badan penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) potensial untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Karena itu saya akan menfasilitasi produk-produk yang potensial dari PPM maupun Balitbangda ini untuk bisa mendapatkan akes pendanaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujar Menteri Puspayoga, melalui siaran persnya, Senin (12/10/2015).

Puspayoga mengatakan banyak hasil penelitiian dari kampus selama ini hanya berhenti sampai perpustakaan saja, atau sekedar penelitian saja. Hal itu karena berbagai kendala, mulai dari pemasaran sampai pada pembiayaan. Padahal banyak hasil penelitian itu yang bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi produk komersial dan berguna bagi masyarakat.

Selama ini Kredit Usaha Rakyat (KUR) meski sudah berkembang luas di masyarakat khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM) , namun belum sampai masuk ke kampus kampus. “Nah dengan kerjasama ini, kita akan implementasikan berbagai produk kampus ini menjadi produk massal dan bias menjadi produk komersial,” ujarnya.

Puspayoga telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Menteri Ristek dan Dikti, M Nasir mengenai Pembinaan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian Teknologi bagi Koperasi dan UKM, di Hotel Crown Plaza, Semarang. Usai penandatanganan kerjasama, Menteri Puspayoga diajak berkeliling ke stan-stan kampus terkemuka di Jawa barat, Jateng dan Jatim.

Menteri Puspayoga mengaku sangat kagum dengan berbagai hasil penelitian kampus kampus tersebut. Misalnya, di stan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan bibit unggulnya mulai dari padi, papaya sampai cabai. Lalu, Universitan Airlangga Surabaya dengan tepung singkongnya, juga Universitas Pekalongan, dengan pemanfaatan limbah menjadi batik.

Menristek dan Dikti M Nasir mengatakan, saat ini peningkatan jumlah peneliti di LPPM kampus sangatlah banyak dibanding tahun tahun sebelumnya. Jika pada 2012, masih sekitar 1.400 peneliti, maka bertambah menjadi 2.100 peneliti ditahun 2013. Tahun 2014 bertambah lagi menjadi 2.200, dan pada 2015 ini jumlah peneliti jauh meningkat menjadi 10 ribu orang.

Hal ini menunjukkan kesadaran bagi Perguruan Tinggi untuk mendorong usaha kecil menengah sangatlah besar, sekarang tinggal bagaimana mengimplementasikan dukungan itu. Jadi kami bekerjasama dengan Kementrian UKM dan Koperasi, juga Kementrian Desa. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.