Jumat, 19 April 24

Presiden AS Larang Perusahaan Telekomunikasi Cina

Presiden AS Larang Perusahaan Telekomunikasi Cina
* Presiden AS Donald Trump

Nampaknya, Amerika Serikat (AS) risau terhadap produk-produk perusahaan dalam negeri AS yang menggunakan jasa telekomunikasi Cina karena dapat dipakai oleh pemerintah negara komunis tersebut untuk memata-matai.

Seperti dilansir BBC News Indonesia, Kamis (16/5/2019), Presiden AS Donald Trump mengumumkan darurat nasional demi melindungi segenap jaringan komputer AS dari “musuh-musuh asing”.

Pengumuman itu disertai penandatanganan surat perintah presiden yang secara efektif melarang semua perusahaan AS menggunakan jasa telekomunikasi asing yang diyakini menghadirkan risiko keamanan terhadap negara.

Trump tidak menyebut nama perusahaan secara spesifik dalam surat perintah tersebut. Namun, sejumlah analis menduga Trump sejatinya sedang menyasar perusahaan telekomunikasi raksasa Cina, Huawei.

Berbagai negara, termasuk AS, telah mengungkapkan kerisauan mereka bahwa produk-produk perusahaan tersebut dapat dipakai pemerintah Cina untuk memata-matai. Huawei sendiri berkeras produk mereka tidak menimbulkan ancaman.

Menurut pernyataan Gedung Putih, perintah Trump bertujuan “melindungi Amerika dari musuh-musuh asing yang secara aktif terus menciptakan dan mengeksploitasi kerentanan dalam infrastruktur dan layanan informasi serta komunikasi”.

Perintah itu memberi kewenangan kepada menteri perdagangan untuk “melarang transaksi yang menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional yang tidak bisa diterima”.

Huawei merupakan pembuat peranti telekomunikasi terbesar di dunia. (BBC)

Langkah Trump disambut baik Ketua Komisi Komunikasi Federal, Ajit Pai, yang menyebut tindakan tersebut “sebuah langkah signifikan menuju pengamanan jejaring Amerika”.

Sebelum Trump mengumumkan darurat nasional, pemerintah AS telah melarang lembaga-lembaga federal menggunakan semua produk Huawei sekaligus mendorong para negara sekutu untuk menolak perusahaan itu.

Sejauh ini Australia dan Selandia Baru telah memblokir peranti Huawei dalam penggunaan jaringan 5G. Akan tetapi, Huawei menolak tuduhan itu mentah-mentah.

Dalam pertemuan di London, Selasa (14/5), Direktur Huawei, Liang Hua, menyatakan pihaknya “bersedia menandatangani kesepakatan larangan memata-matai dengan pemerintah-pemerintah”.

Lebih lanjut, langkah Trump ini amat mungkin memperkeruh hubungan dengan Cina, yang sudah memburuk akibat perang dagang. Pada Jumat (10/5), AS menambah bea masuk lebih dari dua kali lipat untuk produk-produk Cina senilai US200 miliar. Cina kemudian membalas dengan langkah serupa. (BBC/RED)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.